"Bang Regar, bisa apa?" bantah Luysa dengan rasa kesal memenuhi dirinya.
Luysa sudah tidak tahan lagi dengan keputusan kedua orang tuanya untuk menjodohkan Regar.
"Bang Regar terlalu menurut pada keinginan kalian..." lanjutnya kemudian beranjak dari kursi hendak meninggalkan meja makan. Amarahnya tak bisa lagi terkendali. Suasana meja makan pun sudah tidak kondusif lagi.
"Duduk , kita bicarakan itu baik-baik.." timpal Antonie yang ingin menenangkan Luysa. Antonie memang tahu betul, bagaimana cinta Luysa kepada kakak laki-laki semata wayangnya itu.
"Makanan mu juga belom dihabisin..." tambah Antonie.
Dengan raut wajah masam, Luysa terpaksa mendudukkan kembali bokongnya di kursi, memenuhi permintaan Antonie untuk melanjutkan pembicaraan.
Sementara Jennie hanya menatap Luysa diam. Jennie tahu kalau sekarang berdebat dengan Luysa hanya akan membuat situasi semakin runyam.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com