webnovel

Triangle! ( Trio Cynical Women)

Ini kisah tentang tiga dara Cantik : Tiga dara cantik yang terikat dalam sebuah Geng persahabatan, bernama Triangel. Triangle yang biasanya menceritakan tentang cinta segitiga. Namun, kini berbeda! Ini adalah Triangle yang bercerita tentang Persahabatan Tiga Dara cantik yang baru menginjak usia remaja 16+ , dengan perbedaan karakter, namun memiliki 1 kesamaan, yaitu sama-sama cynical. Mereka dipertemukan oleh sebuah sekolah elite. Sekolah bertaraf internasional, sejak dibangku kelas 2 SMP hingga kini 3 SMA. Dan sejak itu mereka selalu bersama. Namun, Persahabatan mereka tiba-tiba mengalami sebuah konjangan hebat. Dimana mereka satu-persatu mulai menemukan hal-hal baru yang selama ini tidak pernah mereka dapatkan sejak persahabatan mereka terbentuk. Satu-persatu dari mereka mulai menyadari, bahwa kehidupan tak selalu tentang mereka bertiga. Dunia mereka luas. Keluarga, kekasih dan orang-orang sekitar mereka pun harusnya ikut terlibat dalam kehidupan mereka. Hingga ketiganya bertanya-tanya, kemana semua kesempatan untuk orang lain itu pergi??? Dan ketika mereka menyadari itu, mereka pun harus rela untuk kehilangan semua yang seharusnya masih mereka miliki dan selalu mereka pertahankan selama ini. Ketika semua telah sirnah, akankah usia persabatan mereka yang sudah hampir 4 tahun lamanya bisa terus bertahan, ditengah Ujian Persabatan mereka yang mulai silih berganti hadir????? ayuk simak ceritanya dalam Trio Cynical Women!

Citra_Zizi · Adolescente
Classificações insuficientes
297 Chs

Keras kepala

"Bang Regar, bisa apa?" bantah Luysa dengan rasa kesal memenuhi dirinya.

Luysa sudah tidak tahan lagi dengan keputusan kedua orang tuanya untuk menjodohkan Regar.

"Bang Regar terlalu menurut pada keinginan kalian..." lanjutnya kemudian beranjak dari kursi hendak meninggalkan meja makan. Amarahnya tak bisa lagi terkendali. Suasana meja makan pun sudah tidak kondusif lagi.

"Duduk , kita bicarakan itu baik-baik.." timpal Antonie yang ingin menenangkan Luysa. Antonie memang tahu betul, bagaimana cinta Luysa kepada kakak laki-laki semata wayangnya itu.

"Makanan mu juga belom dihabisin..." tambah Antonie.

Dengan raut wajah masam, Luysa terpaksa mendudukkan kembali bokongnya di kursi, memenuhi permintaan Antonie untuk melanjutkan pembicaraan.

Sementara Jennie hanya menatap Luysa diam. Jennie tahu kalau sekarang berdebat dengan Luysa hanya akan membuat situasi semakin runyam.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com