Theodor melihat papanya seperti menghajar seseorang mengernyitkan dahi.
"Ada apa, Pa?" tanya Theodor.
"Pria sialan ini sudah Papa percayai memegang beberapa data, tapi diia malah mencurinya dan membangun perusahaanya sendiri. Dia juga mau kamu dijodohkan dengan putrinya," jawab Arga.
Theodor tersenyum miring mendengar ucapan papanya. "Aku mau dijodohkan dengan putrinya, Pa," balas Theodor.
"Theo, apa kau sudah gila? Bagaimana dengan Kaila?" tanya Arga kesal dengan keputusan putranya.
"Calon papa mertua bangunlah," kata Theodor.
Pria itu tersenyum pada Theodor. Dia berkenalan dengan Theodor.
"Kamu pasti mengenalku walaupun dulu kamu masih kecil," kata pria itu.
"Ya, Uncle Bastian," balas Theodor.
Mereka semua duduk kembali di ruang meeting dengan wajah tegang kecuali pria itu.
"Kita bisa bekerja sama kalau begitu," kata Theodor.
"Papa tidak setuju jika kita tidak akan bekerja sama dengan penghianat," balas Arga emosi. Dia bingung apa yang dipikirkan putranya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com