Ke esokan harinya, aku mandi untuk menyegarkan diri dan terlihat tampil baik. Akan tetapi seperti biasa rinia malas mandi, aku memaksanya dengan menarik rinia kemudian melemparkan ke Bak mandi agar dia tidak bau terlihat wajah sedihnya saat ceburkan dalam air. Setelah mandi dan semua persiapan, aku pergi keluar dari kamarku.
Sekilas melewati cermin aku menggunakan kaos polo kuning jacket hoodie hitam, dan celana hitam. Aku juga membawa dua tas pertama untuk tempat Rinia kedua baju dengan dua pedang di pinggang. Aku menaruh pedang dipenggang agar menjadi tumpuan tas berat yang akan aku bawa di tambah perlengkapan petualangan lainya. Pedang pertama pemberian dari Scott bealger pedang kedua dari kedua orang tuaku, berbicara tentang baju aku tidak membawa banyak karena aku berniat kembali ke rumah setengah bulan sekali atau 1 bulan sekali.
Seluruh kelompok Soul Light sudah menungguku, dan terlihat kepala desa melihatku dari jauh, dia terlihat seperti berterima kasih kepadaku karena telah melindungi desa dari Leviathan mana yang memasuki desa, bersama ayahku. Sungguh kebaikan yang belum pernah aku terima di kehidupanku pada saat dibumi. Aku memeluk kedua orang tuaku kemudian mencium kening adikku yang berada di gendongan ibuku, setelah itu aku pergi melompat ke gerbong paling belakang.
Setelah rombongan kami selesai memuat semua kebutuhan selama perjalanan, aku bersama kelompok Soul Light berangkat. Aku satu gerbong dengan Lesley dan Mira Mendes, kemudian aku menanyakan sesuatu tentang transportasi didunia ini sambil melihat sekeliling melalui jendela. Sehingga dengan jelas aku mengetahui, dunia ini memiliki Mana Beast yang dijinakkan sebagai transportasi disebut Desmitter sedangkan ikatan disebut Dintrak. Serigala yang menarik gerbong kami dan Kadal raksasa menarik gerbong dan jua terdapat kuda gerbong paling depan. Aku melihat kadal itu di paku pada punggung dan cakar yang kuat, sedangkan serigala di ikat di bahu tubuhnya, mereka leviathan mana kelas-E.
Akhirnya perjalananku menjadi petualang dimulai!
Perjalanan tidak terasa, karena yang kami tuju adalah pusat guild petualangan yang berada dikota Cape Town. Tujuanku ke guild petualang yaitu mendaftarkan identitas dan memperoleh kartu sebagai tanda pengenal sebagai petualang. Karena itu aku harus mendaftarkan identitas diriku di guild petualangan, kemudian kemampuanku di uji oleh petualang veteran di dalam guild.
Kami bertiga masuk kedalam Guild "Wah! Tempat ini benar benar layak untuk menjadi sebuah istana degan segala eksterior dan berbagai macam hiasan yang mewah."
Semua orang menatapku yang menggunakan topeng putih dengan corak bulu burung merak hitam. Aku tidak tau tentang pemikiran mereka yang melihatku, namun sekarang aku sedang bersama dengan perempuan cantik yang menjadi pengawalku. Aku langsung ke tempat resepsionis sedangkan Lesley dan mira duduk di ruang tunggu. Sepertinya aku salah, orang orang itu sedang tidak memperhatikanku, namun semua orang terpikat oleh wajah dan tubuh dari Lesley Turner dan Mira Mendes.
"Selamat datang, senang bertemu denganmu disini adalah markas utama Guild Petualangan di benua ini, ada yang bisa saya bantu?" Ucap dari resepsionis.
"Hah!? Laki laki?" Ucapku dalam hati, Aku sedikit terkejut karena resepsionisnya seorang laki laki bukan perempuan cantik, tidak seperti diduniaku seorang resepsionis pekerjaan yang dikhususkan untuk perempuan cantik untuk kenyamanan dan pelayanan pelanggan. Dan juga pada saat ini, aku sangat beruntung karena tidak harus mengantri untuk giliran.
"Iyya! Saya ingin mendaftar menjadi seorang petualang." Balasku pada resepsionis tersebut.
"Ah! Begitu anda ingin mendaftar menjadi petualang." Balas lagi dari resepsionis tersebut.
"Iyya!" Balas dengan singkat dariku.
"Kalau begitu, isi infromasi yang diperlukan." Dengan memberi sebuah lembaran kertas untuk aku isi."
"Baiklah terima kasih Tuan!" Dengan mengambil lembar formulirnya.
"Iyya silahkan," Balasnya.
"Wah! Ini formulir yang aku isi, jika diduniaku ini disebut curriculum vitae atau di kenal CV." Pemikiranku tentang formulir dan juga untuk seorang laki laki dia menjadi resepsionis dengan baik.
Jika aku menjadi petualang, aku tidak boleh menggunakan nama asliku karena untuk melindungi semua keluargaku, dengan mengisi formulir.
"Kalau begitu... Digar, nama kebangganku, pada saat aku dibumi." Dengan begini aku bebas melakukan semua yang aku inginkan, pada saat menjadi seorang petualang.
Aku mengisi tentang skill dengan dua kemampuanku yaitu berpedang dan sihir. Di formulir tidak ada pilihan skill yang ditentukan oleh guild petulangan
"Sudah selesai." Dengan menunjukkan hasilnya.
"Ah baik lah." Dia langsung memeriksanya dengan seksama.
"Selanjutnya meletakkan tanganmu di bola Kristal ini, dengan begitu kami mengetahui kemampuan sihir afinitas yang kamu miliki." Sambung dari resepsionisaku mengetahuinya, aku pun langsung meletakkan tanganku pada bola Kristal tersebut.
Bola itu bersinar dengan semua unsur afinitas yang aku miliki, yaitu tanah coklat, biru air, putih angina, oranye api. Warna-warna tersebut sangat terang dan berputar sangat cepar.
"Tuan! Tolong lepaskan tangan anda." Ucap resepsionis tersebut dengan wajah yamg terkejut, seperti pertama kali melihatnya.
"Maaf, Aku tidak mengerti, apa ada yang salah denganku?" Balasku padanya.
Tuan Digar, maaf pekenalkan nama saya Ernak Titan Tuan, kemampuan yang anda miliki adalah 4 afinitas yaitu tanah, air, angin dan api." Ujar darinya.
"Iyya kamu benar, afinitas dasarku 4." Potongku saat dia mau menjelaskan.
"Sungguh kemampuan yang luar biasa Tuan! Dan tadi itu hampir membuat Kristal afinitas kami pecah, karena kemampuan sihir anda yang besar, jadi saya menyuruh anda untuk melepaskan tangannya." Ucap dari Ernak Titan, untuk seorang resepsionis laki-laki dia sungguh luar biasa, karena dia langsung menyadari keadaan tersebut.
"Selanjutnya anda akan di uji dalam pertarungan melawan petualang yang lebih senior, silahkan menuju lapangan, melewati pintu masuk yang kiri."
"Baiklah! Terima kasih!" Aku pun langsung meninggalkannya dan pergi dalam lapangan.
Sudut pandang Ernak Titan
Dia pasti bukan orang biasa, dengan melihat afinitasnya saja dia bukan orang sembarangan. Jika seperti ini aku harus memberitahu instruktur lapangan agar berhati hati dan tidak meremehkanya. Aku pun bergegas menuju lapangan, namun tiba-tiba aku mendengar suara ketua guild petualangan memanggil namaku.
"Ernak!" Ucap dari ketua guild petualangan.
"Ah! Ketua 2," Aku pun secara reflek menundukkan kepala kepadanya.
"Ada apa? Kau tidak seperti biasanya," Balas dari ketua guild petualangan.
"Maafkan saya, karena tidak mengetahui anda ada disini," Dengan menundukkan kepalaku.
"Langsung jelaskan, aku ingin mendengarnya," Tegas dari ketua 2 Guild petualangan.
"Begini Tuan! Tadi ada pria bertopeng dengan kemampuan sihir yang tinggi, bukan itu saja dia mempunyai 4 afinitas sihir dasar Tuan! Dan juga dia hampir membuat bola Kristal ini hancur dari pengamatanku selama menjadi resepsionis." Aku mencoba menjelaskan yang terjadi pada guild petualangan.
"Apa benar seperti itu?" Tanya dari ketua guild petualangan.
"Iyya Tuan! Saya tidak pernah mendengar kalau ada seorang yang mempunyai 4 afinitas dasar, dan juga melihat secara langsung Kristal afinitas hampir dipecahkanya, jika saya tidak menghentikan dia Tuan," Jawabku kepada ketua guild petualangan.
"Jika seperti itu, aku akan melihatnya sendiri, kau disini! Layani semua pengunjung," Balas dari ketua guild petualangan.
"Baik tuanku," aku pun menunduk dan kembali ketempatku, entah apa yang akan ketua guild lakukan pada orang bertopeng tersebut.
Sudut pandang Lesley Turner
Aku tidak akan terkejut jika Dira langsung rank menangah atau atas karena aku sudah terbiasa denganya yang selalu membuatku terkesan padanya. Aku dan Mira berada di ruang tuggu, namun terdapat pemuda yang melihat tanpa melihat yang lain dengn meminum Tuak yang banyak. Aku mempunyai firasat, dia akan mengganguku dan Mira dengan kelompoknya yang terbilang cukup banyak.
Mereka sepertinya dua kelompok petualang yang sedang berkumpul dengan hasil mereka. Dan firasatku benar salah satu dari mereka ada yang mencoba mendekatiku, aku tidak memperdulikanya untuk mengurangi kerugian dari kerusakan, pada saat melawan.
Aku menunggu dia sampai melakukan kesalahan dan membuat kekacaun sendiri di tempat tunggu. Peraturan di guild petualangan dilarang keras yang memulai kerusuhan terlebih dahulu, jika tidak kau akan diturunkan rank petualanganmu dan yang lebih buruk kartu petualangannya akan dicabut.
"Hei nona! Kenalkan namaku Hit, bolehkah saya duduk bersama kalian?" ucap dari pria yang mendekati kami berdua.
Aku tidak menjawabnya agar dia merasakan kesal sendiri dan di ikuti teman-temanya yang mulai berani mendekati kami, Mira mendes mengerti tindakanku, jadi dia hanya diam saja mengikuti alur yang akan terjadi. Aku sudah membuat meja jika di tekan dua orang akan membuat kaki mejanya patah.
Tidak lama, saat Hit dan temannya menepuk meja, kaki meja pun patah.
Sehingga membuat mereka kesal dan mengacungkan senjata pada kami.
"Hei nona! Kau menjebak kami!? Hah?" Ucap dari hit.
"Kau bodoh! Siapa yang menjebakmu, aku hanya diam dan aku tidak peduli dengan dirimu sedikit pun." Balas dariku dan aku melihat mira mendes telah berdiri di sampingnya mengacungkan busur di tangannya.
"Jika bergerak! Aku tidak tau apa yang terjadi dengan kepalamu ini," Ujar dari Mira Mendes.
"Hei hei! Jika kalian membuat keributan disini lagi! Akan kucabut lisensi kalian," Salah satu keamanan yang memperhatikan kami juga tadi.
"Ah! Maaf! Aku tidak bermaksud membuat keributan, ayo kawan kawan kita kembali." Mereka pun kembali ke tempatnya dan tidak berani melihat kami kembali.
Sudut pandang Mira Mendes
Aku sudah terbiasa dengan Lesley yang tenang dan dingin, aku sudah mengerti yang akan dia akan dia lakukan. Sehingga aku diam saja mengikuti dari rencana tanpa diberitahuinya, sejak aku berhenti dari sekolah karena biaya yang cukup tinggi, aku menjadi seorang petualngan bersamanya.
Sedangkan Lesley tidak pernah merasakan namanya akademi sihir, emtah apa yang terjadi padanya, aku tidak mengetahuinya karena dia dingin dan tertutup. Aku mengetahui ini karena aku pernah bertanya padanya, dia menjawab tidak pernah mengalami namanya akademi.
Ke rusuhan hari ini udah biasa terjadi, karena sering kami didekati oleh pria hidung belang. Aku menyadarinya karena pakain kami cukup sexy dan menarik untuk pria, tapi pakain ini sangat nyaman untuk seorang petualang. Setelah kejadian itu, tidak ada yang berani mendekati kami kecuali petualang pegadang kambing hitam. Namun mereka tidak akan berani berbuat kerusuhan di dalam guild petualangan.
Aku yakin dira pasti akan mendapatkan kartu atau lisensi petualangan tingkat menengah. Aku tidak akan terkejut karena aku sudah mengetahui kemampuan luar biasa darinya. Dia sangat baik dalam berpedang atau menggunakan senjata, aku di ajari oleh Dira menggunakan Dagger dengan efisien pada saat perjalanan.
Aku tidak sabar dengan lisensinya yang dira dapatkan, tapi saat aku berbicara dengan dira, aku seperti berbicara dengan orang yanglebih dewasa. "Entalah apakah hanya perasaanku saja."
Sudut padang Aldira Saquile
Aku telah berada di lapangan aku mendapat antrian ke 5 terlihat 2 perempuan dan satu laki-laki yang sama menunggu sepertiku. Dan satu seorang laki-laki yang sedang mengikuti test kemampuan di lapangan, mereka terlihat berusia 20 tahun ke atas, beda jauh denganku yang baru berusia 8 tahun.
Aku pun memalsukan data asliku termasuk usiaku, tapi semua itu sangat dipercaya karena topeng ini dapat mengubah suaraku seperti orang dewasa yang mempunyai tubuh kecil.
Kemudian terdapat perempuan yang berusia 20 tahunan dari sudut pandangku, memasuki lapangan dan semua staff dari guild petualang menunduk padanya. Dia duduk di singgah sana seperti tempat raja mononton, penguji terlihat mempercepat ujiannya kemudian menundukkan kepalannya.
Terlihat penguji mencatat sesuatu kemudian dia memberikan hasil catatan itu kepada petualang baru tersebut dan memberitahu hasil dari ujianya dia mendapatkan Rank F, namun dia kasian padanya dia menaikkan ranknya ke E.
"Ketua guild! Maafkan aku tidak mengetahui anda datang, jadi saya tidak menyambut anda nona," Ujar instruktur tersebut.
"Tidak usah berlebihan Odin, lanjutkan saja." balas dari ketua guild petualangan.
"Baik Nona! Selanjutnya," Balas dari Odin.
Tidak mengherankan jika dia sangat dihormati oleh staff dari guild petualangan, dari tatapanya dia bukan orang sembarangan. Sekarang dilanjutkan oleh perempuan berbaju kuning bernama Vivian, terlihat dia seorang counjer dengan tongkat yang seukuran tubuhnya. Karena dia seorang counjurer instrukturnya diganti seorang counjurer juga bernama Edi Counjurer laki-laki.
Pertarungan pun dimulai, di awali dengan Vivian merapalkan mantra untuk membuat pertahanan yang melingkari dirinya dengan elemen angin, akan tetapi penguji langsung melakukan serangan terhadap pertahanan Vivian seperti dia menguji pelindung yang dibuatnya. Serangan dari edi terlihat serangat bola air yang menghujam pertahanan angina dari Vivian.
Namun Vivian langsung merapal untuk memperkuat pertahanannya dan Vivian mencoba merapal kembali untuk melakukan serangan sehingga terlihat angin buting beliung kecil yang diluncurkan dari sampingnya.
Dengan cepat edi membuat pelindung air dan dia juga langsung berselancar dilapangan karena banyak genangan air sebelum pertarungan. Lapangan ini sangat terlihat menguntungkannya, meski Vivian melakukan serangan semburan angina sia sia karena lapangan yang menguntungkan instruktur dengan elemen airnnya. Instruktur berhasil membuat pertahanan terbuka dengan serangan yang beruntun dari bola airnya. Sehingga pijakan kaki Vivian basah membuatnya tertarik sehingga terjatuh.
"Sudah berakhir bheng," Ucap dari instruktur.
"Ah iyya terima kasih tuan," Balas Vivian.
"Yah! Kemampuanmu bagus, tapi kamu harus menguasai lapangan atau area sebelum malakukan petualangan agar tidak berakhir seperti sekarang dan kau peringkat C," Ujar dari instruktur.
"Ok selanjutnya!" ucap dengan tegas instruktur.
Terlihat dari pertarungan tersebut, kalau seorang counjurer sudah mencapai tahap merah terang dan oranye maka ke ahlian khusus counjurer atau pun augmenter akan muncul. Kemunculan dari keahlian augmenter atau counjurer akan terlihat dominan sinar afinitas elemen yang dimiliki oleh seseorang.
Tapi setelah semua yang aku alami, semua afinitas elemen itu bisa dipelajari dengan sedikit kerja keras.
"Sejujurnya dari pada mencoba untuk menguasai semua keempat afinitas elemen, akan jauh lebih efisien jika hanya fokus pada satu elemen terbaik, namun aku harus bisa menguasai semuanya agar aku dapat melindungi seluruh keluargaku."
Bersambung…
Catatan:
Bheng: ucapan panggilan perempuan yang lebih muda.
Spesial dari Author
Terima kasih yang telah membaca cerita novel fantasi ini, jika nantinya novel ini updatenya sedikit lama. Mohon maaf sebelumnya, dikarenakan saya seorang guru, jadi saya disibukkan dengan kegiatan mengajar dan kerja keperluan rumah lainya. Terima kasih lagi untuk para pembaca, terus dukung novel ini dengan cara like komentar yang positif agar saya tambah semangat dalam mengerjakan novel ini yang penuh Fantasi, Misteri, Dialog di dalamnya.
Terima kasih selamat membaca dan tunggu kelanjutan dari ceritanya.