Tok ... tok ... tok ....
"Cepat turun! Makanan sudah siap!" teriak direktur.
"Baik, Paman!" Aku pun segera bangun dan keluar. "Eh, Paman masih di sini?" tanyaku saat melihat laki-laki ini masih berdiri di dekat pintu.
"Apa kamu tidak akan tersesat lagi jika tidak kupandu?" Direktur melangkah terlebih dulu dan meninggalkanku. Bagaimana bisa dia mengejekku dengan kata-kata yang halus seperti itu. Huh, memang benar yang dia katakan. Aku sendiri takut tidak akan sampai dapur jika turun sendirian.
Meski sudah berlalu beberapa menit, tetapi rasanya aku masih mengingat kejadian tadi hingga membuatku terus merasa malu. Sebenarnya, menghadapi orang ini pun aku tidak ada keberanian. Untung saja dia bertingkah seolah tidak ada apa-apa. Setidaknya hal itu membuatku merasa sedikit lega.
(55) Begitu tiba di meja makan, mataku terbelalak melihat menu sederhana yang tersaji. Meski tidak semewah yang mamanya sajikan, tetapi makanan-makanan itu terlihat sangat menggiurkan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com