webnovel

The Deadly Confession Love

"Aku tidak pernah tahu, mengapa aku bisa menyukaimu hanya karena sebuah permen yang kamu beri saat itu" - Calwin Alfarezel "Bagaimana aku bisa menyukaimu? Hanya karena kamu selalu ada untukku?" -Haruka lovano ----------------------------------------------------------------------------------------------- Haruka hanya seorang mahasiswa kedokteran biasa yang berkuliah disebuah universitas ternama, ia kehilangan orangtuanya saat ia masih belia akibat kecelakaan pesawat Lalu bagaimana dengan calwin?, ia adalah seorang detektif di kepolisian yang memendam keinginannya untuk menjadi seorang dokter hanya karena pesan terakhir dari orangtuanya Lalu bagaimana kisah mereka menjalani kehidupan percintaan mereka?

tarxz_ · Fantasia
Classificações insuficientes
10 Chs

TDCL Eps 9

"disini, tidak ada rekaman tentang pelaku" ucap Calwin lalu mengambil salinan rekaman lain

Setelah Calwin selesai dari makan siangnya, ia lalu kembali ke markas mereka

"Disini, juga tidak ada" ucap Calwin lalu terus mengambil salinan rekaman lain

Tak lama ia akhirnya menemukan pelaku di salinan cctv dari ruang ATM dekat dengan perpustakaan

Saat ia akan masuk kedalam ruang ATM, pelaku tersebut membuka masker dan topinya, hal itu membuat wajah dari pelaku dapat terlihat dengan jelas

Calwin lalu mengambil gambar pelaku dengan kamera ponselnya dan mencatat waktu rekaman saat pelaku masuk kedalam ATM

Calwin juga memeriksa rekaman cctv lain untuk membenarkan apakah orang tersebut benar-benar pelaku yang baru saja keluar dari perpustakaan

Setelah ia memeriksa rekaman lainnya, ia meyakini bahwa orang yang berada didalam ruang ATM tersebut adalah pelaku, hal itu dibuktikan dengan salinan rekaman cctv lain yang merekam pelaku saat keluar dari perpustakaan hingga masuk kedalam ruang ATM

"Kin? Kamu dimana?" tanya Calwin melalui panggilan telepon

"Aku lagi di supermarket dekat kantor kita, kenapa Win?" tanya Melkin

"Kalau begitu, aku akan mengirim foto dan kamu cari informasi tentangnya" ucap Calwin lalu mengirim foto tersebut kepada Melkin

Melkin lalu melihat foto tersebut lalu bertanya "dia siapa"

"Aku akan menjelaskannya nanti, yang terpenting sekarang cari informasi yang banyak tentang orang yang ada difoto itu" ucap Calwin

"Baik Win" ucap Melkin lalu memutuskan panggilan teleponnya

"Ini siapa? Seperti pernah melihatnya" ucap Melkin

...

"Hari ini kita praktek, untuk tambahan nilai tugas kita" ucap Charles

"Hmm, tenang saja... Kita pasti bakalan dapat nilai tertinggi" ucap Janic

"Hush, nggak boleh begitu" ucap Haruka

"Ohya, Janic... Semalam aku lihat pacar kamu di mall dengan seorang cewek" ucap Charles

"Iya biarin aja" ucap Janic

"Kamu nggak marah? Aku seriusan loh nggak bercanda" ucap Charles

"Janic udah putus sama pacarnya" ucap Haruka

"Seriusan? tapi kemarin aku lihat kalian baik-baik aja, kenapa? Apa alasannya? Dia selingkuh?" tanya Charles dan Janic membalasnya dengan anggukan

"Nggak bisa dibiarin ini, dia harus aku habisi... Biar dia tahu rasa gimana sakitnya diselingkuhi" ucap Charles sambil mengepalkan tangannya

"Aku dukung kamu, bila perlu sekalian ajak geng motor kamu buat bantuin kamu ngehabisin dia" ucap Haruka

"Haruka, Charles jangan... Udah biarin aja dia, terserah dia saja mungkin aku belum cukup baik untuknya" ucap Janic

"Belum cukup baik? Astaga ... Janic kamu lupa? Tiap pagi kamu selalu masakin dia sarapan sampai kamu telat masuk kelas dan bahkan sampai melupakan buku-buku pelajaran kamu, siangnya kamu beliin dia makanan dan saat dia sakit kamu yang merawatnya... Kurang baik apa lagi coba? Bisa masak, perhatian dan bahkan kamu menjadikan dia prioritasmu" ucap Charles

"Walaupun aku hanya formalitas dan bukan prioritas untuknya, aku bahagia kok... Pernah bahagia dan bersama dengannya" ucap Janic

"kalau kamu bilang begitu, kami tidak akan menghabisinya tapi kami akan memberinya sedikit hadiah sebagai pembelajaran buatnya" ucap Haruka

"Baiklah, terserah kalian saja" ucap Janic

perkataan itu membuat Charles dan Haruka tersenyum sambil memikirkan hal-hal yang ingin mereka perbuat kepada mantan pacar Janic

"Charles, setelah mereka selesai kamu disuruh masuk ke lab sama Bu Hana untuk ujian praktek" ucap Yoel sebagai ketua tingkat atau penanggungjawab dikelas

"Iyaa, nanti setelah mereka selesai aku bakalan masuk ke lab" jawab Charles

"Okey" ucap Yoel lalu pergi meninggalkan mereka

"Makanya, nama kamu itu jangan abjad awal haha" ucap Haruka

"Mana aku tau, kan orangtuaku yang kasih aku nama, mana mungkinkan saat aku dikasih nama terus aku bilang jangan nama itu, yang lain contohnya harles nggak usah pakai huruf c, ya kan nggak mungkin loh teman-temanku yang paling cantik dan baik" ucap Charles

Perkataan Charles tadi membuat Haruka dan Janic tertawa

"Yaudah sana tuh, mereka udah mau selesai" ucap Janic

"Iyaa, kalau gitu aku pergi dulu ya... Kalian nanti kerjain baik-baik jangan sampai ngulang" ucap Charles

"Siap bos, diusahakan" ucap Haruka

...

Hari kini telah malam, Calwin memutuskan untuk pulang kerumahnya karena sudah dua hari dia tidur diatas sofa dan membuat tulang-tulangnya serasa akan patah

"Akhirnya, badan ini merasakan tempat tidur yang nyaman lagi" ucap Calwin

"Capek banget, beneran capek banget... Kenapa mama pingin banget sih aku jadi polisi... Kenapa nggak jadi dokter atau pengusaha aja" ucap Calwin

"Jadi seorang detektif sangat melelahkan, mata harus fokus, konsentrasi, berpikiran keras untuk memecahkan masalah, bahkan menebak-nebak hal yang belum pasti seperti peramal saja" ucap Calwin

Tak lama ponsel Calwin berdering

"Pasti Melkin atau nggak Stevano, ini udah malam apa mereka nggak tau jam istirahat?" Gerutu Calwin

Calwin lalu meraih ponselnya yang berada diatas nakas dan membaca nama peneleponnya "My Sweety devil"

"Hmm, halo dek... Kamu nggak tau disini udah jam berapa?" tanya Calwin

"Aku tau loh kak, Erika cuman mau ingatin... Besok jangan lupa peringatan papa dan mama 10 tahun" ucap Erika

"Besok emang tanggal berapa?" tanya Calwin

"Besok tanggal 3 Agustus kakak ku yang paling aku sayangi" ucap Erika

"Oh iya, kakak sampai lupa... Kakak sibuk banget akhir-akhir ini, untung kamu ingatin ... Makasih Adek kakak yang paling bandel" ucap Calwin

"Sama-sama kakak ku yang paling aku sayangi, besok aku nggak bisa pulang ke Indonesia kak... Next time aku pastiin bakalan pulang ke Indonesia" ucap Erika

"Iya kakak ngerti kok, eh btw dek kamu nggak titip bunga baby breathnya?? biasa kamu tiap tahun selalu suruh kakak buat tambahin itu di buket bunganya" tanya Calwin

"Kakak kan pasti ingat, masa udah sepuluh tahun harus aku ingatin terus" ucap Erika

"Dasar, kamu ya... Kakak berhentikan transferan uang kakak baru kamu tau" ucap Calwin

"Ikh kok ngancam, kan cuman main-main sih" ucap Erika

"Yaudah, baik-baik disana belajarnya... jangan main sosial media terus apalagi main handphone, dijaman kedepannya pasti lebih canggih lagi makanya kamu harus sukses biar bisa menikmatinya" ucap Calwin menasehati adiknya

"Iya kak, aku pasti belajar sungguh-sungguh ... Kakak tenang aja" ucap Erika

"Ya sudah kalau begitu kakak tutup ya teleponnya" ucap Calwin lalu mengakhiri panggilan teleponnya

Calwin lalu meletakkan ponselnya diatas nakas dan mematikan lampu tidurnya

Tak perlu waktu lama, Calwin lalu tertidur lelap karena lelah dan kurang tidur beberapa hari ini