webnovel

The Deadly Confession Love

"Aku tidak pernah tahu, mengapa aku bisa menyukaimu hanya karena sebuah permen yang kamu beri saat itu" - Calwin Alfarezel "Bagaimana aku bisa menyukaimu? Hanya karena kamu selalu ada untukku?" -Haruka lovano ----------------------------------------------------------------------------------------------- Haruka hanya seorang mahasiswa kedokteran biasa yang berkuliah disebuah universitas ternama, ia kehilangan orangtuanya saat ia masih belia akibat kecelakaan pesawat Lalu bagaimana dengan calwin?, ia adalah seorang detektif di kepolisian yang memendam keinginannya untuk menjadi seorang dokter hanya karena pesan terakhir dari orangtuanya Lalu bagaimana kisah mereka menjalani kehidupan percintaan mereka?

tarxz_ · Fantasy
Not enough ratings
10 Chs

TDCL Eps 10

"Ma, Pa... Calwin datang lagi, nggak terasa ya ini sudah sepuluh tahun kepergian kalian...Calwin bawa bunga kesukaan mama dan papa, mawar putih dengan baby breath

Mama sama papa tau nggak, Semenjak kalian pergi, hari-hari Calwin sangat sepi, tidak ada keceriaan dihidup Calwin semua serasa tidak berarti dan hanya ada rasa keputusasaan

Tapi Calwin bertekad untuk bisa menepati segala keinginan terakhir mama dan papa, dan sekarang Calwin sudah jadi polisi, Erika juga mendapat beasiswa dijepang... Dia nggak malas pa, malahan rajin banget

Paman dan bibi, mereka sudah pindah ke luar negeri... Katanya paman sakit dan harus berobat disana... Mereka tidak pernah menganggap kami sebagai keponakannya lagi karena Calwin telah menjual segala aset papa sesuai permintaan papa

Tapi, Calwin tidak menjual rumah kita... Calwin hanya mengganti nama kepemilikan saja dan Calwin merahasiakannya dari paman dan bibi

Calwin nggak tau kenapa papa dan mama menyebut paman dan bibi orang jahat, tapi semoga mereka tidak ada kaitannya dengan kematian kalian

Ohya, papa dan mama taukan anak perempuan yang sering Calwin ceritakan ke kalian setiap Calwin datang kesini, anak kecil yang memberikan Calwin sebuah harapan melalui sebuah permen...

Calwin menemukannya, walaupun itu belum pasti tapi Calwin yakin itu dia, mama tau ... dia sekarang sudah tumbuh menjadi perempuan yang cantik dan manis

Mmmm... Sepertinya Calwin harus pergi, ada banyak masalah yang harus Calwin selesaikan sebagai seorang polisi detektif, pekerjaan yang mama ingin untuk Calwin capai

Kalau begitu Calwin pergi dulu ya ma, pa" ucap Calwin sembari meletakkan bunga yang sedari tadi ia pegang

Calwin lalu melajukan mobilnya menuju kantor kepolisian tempat ia bekerja

Ia kembali ke kantor karena sejak tadi ponselnya bergetar dan berdering terus menerus

"Dari mana aja Win?" tanya Stevano saat bertemu Calwin didepan pintu masuk

"Ada urusan tadi, kumpulkan mereka diruang rapat ya... Ada yang harus kita diskusikan" ucap Calwin

"Baik"

Kini Stevano, Melkin dan Vanny telah berada di ruangan, sesuai dengan apa yang telah diperintahkan Calwin tadi

"Selamat siang semuanya... Maaf saya tidak bisa menjawab panggilan telepon kalian

Baik, seperti yang kalian lihat di layar monitor di depan... Dia adalah pelaku yang mendorong korban dari atas perpustakaan

Saya mendapatkan petunjuk dan bentuk tubuh pelaku melalui saksi yang ada saat kejadian itu terjadi

Saksi menunjukkan pria yang ia lihat saat itu, namun pada rekaman cctv yang berada diperpustakaan... wajah pelaku tidak tampak karena menggunakan masker dan topi

Lalu, saya mencari rekaman yang berada disekitaran kawasan itu dan mendapati wajah pelaku pada rekaman di ruang ATM dan hal itu dibenarkan dengan adanya rekaman saat pelaku keluar dari perpustakaan menuju ke ruang ATM

Seperti yang kita ketahui dari forensik bahwa korban sudah meninggal 14 jam sebelum ia jatuh... Itu artinya pelaku telah membunuh korban terlebih dahulu dan membuat kematiannya seperti bunuh diri

Melkin, apa kamu sudah mencari informasi tentangnya?" Ucap Calwin

"Siap sudah, pelaku bernama Felix andersen... Dia mempunyai riwayat catatan kriminal saat dia berada di sekolah menengah atas, dia tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang sarjana dan hanya tamatan SMA dari Ecogy Science Senior High School... Berumur 23 tahun dan ia tidak mempunyai saudara maupun keluarga" ucap Melkin

"Riwayat kriminal apa yang ia lakukan?" tanya Stevano

"Percobaan pembunuhan" ucap Melkin

"Bagaimana dengan kalian, apa informasi yang kalian dapatkan?" tanya Calwin

"Ayahnya telah meninggal 4 hari yang lalu karena overdosis sedangkan ibunya saat ini sedang sakit-sakitan, mereka berdua adalah orangtua angkat dari korban

Dari keluarga ini, korban tidak mempunyai saudara maupun keluarga lainnya... Korban sejak kecil tidak pernah dekat dengan pria manapun, namun beberapa hari sebelum korban meninggal ibunya melihat korban dijemput oleh seorang pria didepan gang rumahnya" ucap Stevano

"Ibunya bertanya kepada korban namun korban tidak menanggapi dan ciri-ciri yang diucapkan oleh ibunya korban sangat relevan dengan foto yang ada dimonitor" lanjut Vanny

"Baik, kalau begitu coba kalian perlihatkan foto ini kepada ibu korban, apakah pria ini yang dilihat oleh ibu korban" ucap Calwin

"Baik"

"tetap selidiki dan cari tau informasi lebih tentang korban terutama dengan pria yang dibicarakan oleh ibu korban" ucap Calwin

"Baik"

"Dan juga jangan lupa makan walaupun saat sedang melakukan tugas" ucap Calwin

"Baik"

"Baik, sekian diskusi kita saat ini... Kalian boleh meninggalkan ruangan" ucap Calwin

"Baik" ucap mereka lalu pergi meninggalkan ruangan itu namun Melkin kembali lagi keruangan itu

"Calwin" panggil Melkin

"Iya?"

"Bukannya itu sekolah kita saat SMA dulu?" tanya Melkin

"Oh iya, aku lupa... Sekarang masih jam 11, berarti sekolah masih buka, ayo kita cari informasi kesana" ucap Calwin

Mereka berdua lalu pergi menuju Ecogy Science Senior High School, untuk mengumpulkan informasi tentang pelaku

"Permisi pak, selamat siang" ucap Calwin sembari mengetuk pintu saat mereka akan masuk ke ruangan kepala sekolah

"Iya, silahkan masuk... Silahkan duduk" ucap kepala sekolah

Didalam ruangan itu sudah ada seseorang yang sedang berurusan dengan kepala sekolah dan menunggu untuk diselesaikan

Calwin dan Melkin lalu duduk di hadapan orang itu, dan pada saat mereka duduk orang tersebut terus saja memandangi mereka berdua

"Kami dari pihak kepolisian, ingin bertanya sesuatu hal kepada bapak... Bisa minta waktunya sebentar" ucap Calwin

"Baik, tunggu sebentar" ucap kepala sekolah lalu menyerahkan sebuah lembaran kertas kepada orang yang berada dihadapan Calwin dan Melkin

"Terima kasih pak, kalau begitu saya permisi" ucap orang tersebut lalu pergi meninggalkan ruangan

"Iya, silahkan bertanya" ucap kepala sekolah

"Apakah disekolah ini ada murid yang bernama Felix andersen?" tanya Calwin

"Alumni atau yang masih bersekolah?" ucap kepala sekolah

"Sudah lulus pak, sekitar 5 atau 6 tahun yang lalu" ucap Melkin

"Sebentar saya cari berkas biodatanya" ucap kepala sekolah tersebut lalu mencari di map tahunan biodata siswa

"Ohya, Felix andersen... dia dulu adalah orang yang sangat pintar namun sayang dia tidak melanjutkan pendidikannya karena kekurangan biaya" ucap kepala sekolah tersebut ketika sudah menemukan berkas biodatanya dan menyerahkannya kepada Calwin

"Bisa bapak ceritakan seperti apa dia dahulu dan bagaimana dengan orangtuanya?" tanya Melkin

"Dia adalah murid teladan, tidak pernah melakukan perbuatan yang salah ataupun kriminal, dia mempunyai banyak prestasi dan medali, sayangnya orangtua felix tidak mampu untuk membiayai pendidikannya lebih lanjut karena ayahnya bekerja sebagai kuli bangunan dan ibunya hanya bekerja sebagai penjahit biasa" jawab kepala sekolah