Ren bangun ketika matahari sudah tinggi. Ia merasa kepalanya seolah habis dihantam oleh palu godam raksasa yang membuatnya terasa begitu sakit. Tetapi lebih dari apa pun, dadanya terasa lebih sakit oleh perasaan bersalah dan duka yang begitu mendalam.
Kamar tempatnya berbaring di samping Fee tampak sepi dan dingin. Tidak ada satu pun dokter maupun perawat yang terlihat.
Mereka pasti juga membutuhkan istirahatnya, pikir Ren.
Saat ia menoleh ke samping, ia melihat Fee berbaring di tempat tidur medis masih belum sadarkan diri dengan berbagai peralatan medis di sekitar tubuhnya.
Ren ingin sekali naik ke tempat tidur yang sama dan memeluk Fee, tetapi ia tahu sang pasien masih dalam kondisi pemulihan dan ia hanya bisa memegang tangannya. Air mata kembali mengaliri pipinya saat ia melihat ke arah perut Fee yang rata.
Seharusnya di sana masih ada anak-anak mereka. Tetapi karena kebodohannya dan dendamnya yang begitu besar... ia harus kehilangan mereka.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com