Ketika melihat Aleksis menatapnya dengan pandangan tajam, barulah London menyadari kesalahannya. Ia memang terlalu asal bicara, tidak mengingat kondisi Alaric yang sensitif mengenai anaknya.
Sekarang kalau dipikir-pikir, London sendiri akan marah kalau ia sedang menggendong Lily dan tiba-tiba orang dengan iseng menyebut Lily mirip tetangganya di Grunewald. Ahh... benar juga.
"Aleksis... tolong sampaikan kepada Alaric kalau aku dan mulut besarku meminta maaf. Aku tadi asal bicara. Aku tidak akan mengulanginya," kata London dengan sungguh-sungguh. "Ngomong-ngomong bagaimana kabar Ireland dan Scotland? Mereka sudah bisa apa saja?"
Barulah Aleksis tersenyum. Ia memamerkan Scotland yang ada dalam gendongannya dan membelai kepala anaknya dengan penuh kasih sayang.
"Scotland dan Ireland sudah bisa tertawa dan tersenyum, cantik sekali. Kami bisa lupa waktu bermain dengan mereka berdua saja."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com