London yang melihat L mengusap matanya yang basah segera menyadari apa yang sedang dipikirkan gadis itu. Ia menarik L itu ke pelukannya dan mengusap-usap kepalanya. Ia tidak berkata apa-apa karena tak ingin membuat L merasa canggung.
Setelah puas memamerkan anak-anaknya kepada ayah dan ibunya yang sudah rindu, Aleksis tidak lupa menyapa L. "Hai, kau pasti L. Senang bertemu denganmu."
Gadis itu mengangkat wajahnya ketika mendengar namanya dipanggil. Ia tertegun dan tidak tahu harus berkata apa. Akhirnya ia hanya mengangguk.
"Adikku sudah banyak bercerita tentangmu saat ia menjengukku ke Singapura. Aku sudah tidak sabar ingin bertemu denganmu langsung." Aleksis tersenyum manis sekali dan untuk sesaat rasa canggung L menjadi hilang. Ia tidak mengira kakak London ternyata bersikap sangat ramah kepadanya.
"Terima kasih." L mengangguk pelan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com