London buru-buru memerintahkan petugas untuk menurunkan balon udara mereka dan begitu mereka mendarat, ia segera menggendong L turun.
"Panggilkan dokter!" serunya sambil membawa L keluar restoran Blue Sky diiringi pandangan tamu-tamu restoran yang kebingungan. L tidak sadarkan diri setelah London membuka identitasnya karena ia sangat terkejut.
Pria itu menjadi sangat merasa bersalah. Berkali-kali ia merutuki dirinya sendiri karena telah dengan egois menceritakan suatu rahasia yang dari awal ia tahu dapat membuat L terguncang, hanya karena lagi-lagi lamarannya ditolak.
Manajer Restoran membantunya dengan membukakan pintu dan kemudian memencetkan tombol lift.
"Ke lantai berapa, Tuan?" tanya sang manajer dengan penuh hormat.
"Paling atas. Aku mau ke penthouse," katanya cepat.
"Baik, Tuan."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com