Alaric hanya mendelik mendengar celoteh Sarah yang berkepanjangan tentang anak kesayangannya. Untungnya ia masih menahan diri dengan baik karena selama belasan tahun terakhir ia sudah terbiasa bersikap lebih toleran terhadap manusia-manusia menyebalkan.
Mereka tiba di depan kantor Sam dan Sarah mengetuk pintu dengan gembira.
"Selamat siang, Bos. Ada tamu. Asisten Pak Mischa Rhionen datang untuk meminta beberapa berkas," kata Sarah dengan suara merdunya.
Sam yang sibuk dengan komputernya, mengangkat wajah dan menyambut kehadiran Alaric di ruangannya.
"Selamat datang, silakan duduk. Tuan Rhionen tadi sempat mengirim SMS mengatakan bahwa Anda perlu datang mendadak dan saya harus membantu Anda," kata Sam dengan ramah. "Ada yang bisa saya bantu?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com