webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Adolescente
Classificações insuficientes
416 Chs

Merujuk Nasib

Sebuah pagi yang benar-benar menyiratkan luka.

Angin di luar berhembus dengan kencang seakan ingin menghempas diri kemudian melepas seluruh kepedihan yang melekat di sekujur permukaan.

Diri seakan tak mampu mengucap lagi banyak perihal karena merasa tak ada lagi yang perlu dijelaskan.

Semuanya sudah terpampang nyata di hadapan.

Berharap bisa pergi dari semua masalah ini kemudian tak lagi mengatakannya pada semua orang.

Tapi kata Ayssa, aku harus tetap menghadapi semua persoalan ini hingga sampai ke Bandung. Agar nanti tak ada lagi beban yang harus dipikul bersama.

Perjalanan kali ini ke Bandung sungguh menguras tenaga dan emosi.

Untung saja masih banyak orang yang ingin memelukku untuk menenangkan.

Setidaknya kalau aku masih berdiri tegak ketika memijakkan tanah, aku akan tetap bertahan pada kenyataan kalau memang semua itu adalah kesulitan yang luar biasa.

Pernah terbesit dalam hati untuk menyatakan hal ini secara langsung.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com