Eugene tak bisa memalingkan tatapannya dari Pria itu. Anggaplah ia anak yang terlalu protektif. Ini wajar jika melihat situasi dan kondisi didalam rumahnya.
Rahang Eugene mengeras. Seakan menunjukkan siapa bos sebenarnya di rumah ini.
"Sudah semakin tinggi kau yah, dulu aku ingat sekali Eugene hanya setinggi paha ku~" ujar si Pria dengan suara berat. Terdengar memuakkan di telinga Eugene. Ingin sekali ia menusukkan garpu di hadapannya pada leher Pria yang tengah tertawa garing.
"Tunjukkan rasa hormat mu Eugene" Lily memperingatkan.
"Aku tak akan sudi memberi hormat padanya" ujar Eugene begitu dingin. Cukup membuat seluruh orang disana terdiam. Terutama dua orang dewasa di sana.
"Aku tak bisa tinggal diam Ma, ini sudah keterlaluan.. Papa tak ada dan kau malah mengundang orang lain ?!" Suara Eugene meninggi. Ia melampiaskan seluruh amarah yang terpendam selama beberapa hari belakangan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com