Diterangi lampu yang berpendar. Jalanan terasa sunyi dan gelap. Maklum kawasan ini tak bedanya seperti kota mati saat gelap mulai menggerayangi.
Kehangatan menerpa relung Eugene. Ia berusaha menahan senyumnya yang bisa saja tersungging tanpa sadar. Berjalan bersama Michelle berdua saja menerbangkan pikirannya. Melambung tinggi menggapai awan.
Yah, langit tak berkelip karena bintang yang harusnya menghiasi kini berada di sebelahnya.
Anggaplah Eugene seorang cassanova yang mampu menaklukan seluruh gadis di muka bumi. Tapi saat bersama Michelle, ia seakan hilang kekuatan. Dengan mudah bertekuk lutut pada gadis itu.
"Aku mengizinkanmu mengantarku karena kau bilang tak aman berjalan sendiri di malam, tapi wajahmu lebih seram dari perampok"
"Eh ?" Eugene memiringkan kepalanya tak sadar. Michelle menahan nafas sesaat. Menyebut Eugene lucu dalam pikirannya adalah hal konyol.
"Kau tersenyum dari tadi, padahal tak ada hal yang lucu" terdengar sarkas, tapi Michelle bermaksud bercanda.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com