webnovel
#ROMANCE
#COMEDY
#ANGST

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · Adolescente
Classificações insuficientes
380 Chs
#ROMANCE
#COMEDY
#ANGST

Kehidupan Baru Setitik Debu

Seragam sekolah itu dipenuhi oleh bekas tanah. Pemuda yang baru saja terjatuh kini terbelalak matanya pada wanita yang menariknya tadi. Wanita paruh baya dengan keranjang berisi makanan yang tersebar di tanah.

"Apa yang kau lakukan ?!" Teriak Steven kalap sembari menunjuk-nunjuk wanita itu. Nafasnya memburu. Harapan terakhirnya untuk lepas dari penderitaan ini pupus sudah.

Deru kereta terdengar memekakkan telinga. Kuda besi itu berlalu dengan kecepatan luar biasa di belakangnya. Steven melihat itu dengan tatapan kosong. Ia masih bisa berlari menabrakkan diri ke badan besi yang sedang berjalan cepat. Namun belum tentu ia dengan mudah akan meninggalkan dunia. Mungkin malah mengalami cacat permanen yang tentunya semakin menyusahkan hidupnya.

"ARRGGH !! Sial !" Steven menendang denan kasar batu krikil di dekat kakinya.