webnovel
#ROMANCE
#COMEDY
#ANGST

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · Teen
Not enough ratings
380 Chs
#ROMANCE
#COMEDY
#ANGST

Railway To The End

"kau yakin tak ingin di antar ?" Eugene menatap sayu pada gadis didepannya.

Dua remaja ini tengah menunggu taksi yang baru saja Eugene pesan. Padahal cuaca cukup bagus, namun pemuda tinggi itu bersikeras untuk memanggil taksir agar Michelle tak perlu berjalan dari halte ke rumahnya. Sebenarnya Eugene merasa perlu mengantar jika mengingat mungkin saja Jeffrey masih membuntuti Michelle.

"Aku saja tak pernah mengantarmu saat kau pulang. Lagipula ini siang hari, tak perlu takut.." Michelle berusaha meyakinkan agar Eugene tak bersikeras mengantarnya. "Wajahmu masih pucat, bagaimana jika kau pingsan di tengah jalan"