Masih dengan sikap acuhnya. Eugene sekarang bahkan tak melirik saat berpapasan dengan gadis bersurai coklat itu. Ia melipir saja masuk ke dalam toilet.
Tentu saja Michelle sadar jika lelaki ini menghindarinya. Bukankah sudah jelas dengan sikap Eugene yang sangat bertolak belakang ini. Awalnya begitu gencar mendekat tapi kenapa malah tiba-tiba menjauh.
Suara air mengalir dari keran menjadi melodi mengisi keheningan di dalam toilet Pria. Eugene mencuci wajahnya dengan beringas. Barangkali dengan begini bisa membuatnya tetap tersadar.
Sejenak tadi ia sempat oleng. Karena wajah Michelle yang berpapasan dengannya begitu memabukkan. Ah, lagi-lagi ia tak bisa menahan diri.
Eugene menarik nafas dalam. Mengumpulkan segala keberanian untuk lebih tegap jika bertatap wajah dengan Michelle. "Oke.. kau bisa Eugene"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com