webnovel

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · Teen
Not enough ratings
380 Chs

Mulai Memberi Jarak

Hari baru dengan semangat baru. Cuaca di pagi hari ini begitu cerah setelah di hujani salju semalam. Beberapa truk pengeruk terparkir di tepi jalan sehabis membersihkan salju yang menumpuk.

Michelle bersyukur doa nya di kabulkan. Jalanan lebih bersih dan lebih mudah di tapaki dari pada kemarin.

Hari ini ia memakai ia tak perlu takut kedinginan. Walau sebenarnya suhu tak terlalu naik. Setidaknya tidak sebeku kemarin.

Langkahnya kian mempercepat begitu melihat bangunan halte. Tempat yang akhir-akhir ini ia datangi. Sebenarnya bukan untuk naik bus saja. Ada alasan lain yang membuat Michelle selalu mengecek ke sana.

Tapi sekarang tempat itu kosong. Michelle melihat kembali jam di ponselnya. Benar kok. Ia tidak terlalu terlambat atau terlalu cepat. Biasanya memang jam segini pemuda itu berdiri seraya melambaikan tangannya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com