aku tidak tahu kenapa aku terus membunuh orang dengan nama- nama yang ku minta kepada orang- orang yang menginginkan seseorang mati, aku melakukannya tanpa bayaran, aku sudah hidup lebih dari cukup bahkan aku hidup sudah melebih- lebihi dari lebih untuk hidup, sore ini aku pergi menghabisi wanita bermarga xia ini, ini adalah hobi yang menyenangkan bagiku karena alasannya yang begitu menarik.
...
sore yang diselimuti langit oren itu begitu indah, sesosok wanita yang begitu hampa berdiri dibawah pohon yang kering ditepi jembatan memandangi kota- kota
dengan gedung- gedung dan juga burung-
burung, ia begitu tampak sedih, putus asa ketika memejamkan matanya tiba- tiba terdengar suara yang halus.
"xia xinli" suara datar yang halus
"iya!" dia menjawab dengan polos.
"jadi benar xia xinli"
"apakah kita pernah bertemu atau saling kenal?" dia begitu bingung karena ini kali pertamanya dia melihat wanita ini, wanita yang begitu cantik ini.
"kau harus mati" dengan wajah yang begitu menawan dia mengatakan kalimat ini didepan orang yang tidak ia kenali.
"kenapa?" wanita itu bertanya heran.
"kenapa???,,, kau tak takut!"
"tidak!" dia menjawab tanpa berpikir.
"bagus! ayo ikut aku jangan tanya kemana dan ikuti saja aku"
wanita itu begitu penurut dia mengikuti wanita cantik itu seperti seeokar anak anjing.
"masuklah kedalam dengan tenang kau bisa bertanya saat aku didalam nanti"
dia benar- benar melakukannya.
diluar itu wanita itu mendengar percakapan wanita cantik itu dengan seseorang di teleponnya.
"aku sudah membunuhnya"
"terima kasih"
setelah selesai percakapan singkat itu
brak wanita cantik itu menutup pintu
mobilnya.
"aku masih belum mati dan kau masih belum membunuh ku?"
"kau tidak boleh mati(mengelus rambutnya)"
"kenapa?"
"karena yang akan mati adalah dia dan yang membunuhnya adalah aku!"
"siapa? kenapa kamu?" wanita itu terheran.
"dengarkan aku baik- baik aku malas bicara,
dia adalah yue ning dari marga yue sekaligus ibu tirimu, dia meminta aku membunuh mu karena menginginkan anaknya yang menjadi penerus ayahmu, aku tidak suka dan mari selesaikan malam ini, kau paham"
wanita itu menangis dan memeluk wanita cantik disampingnya "aku... aku,, kenapa mereka begitu padaku mereka telah mengambil ayahku dan membunuh ibuku kenapa mereka begitu.. aku.."
"lepaskan aku! aku tidak suka disentuh dan jangan menangis jika tidak berhenti aku akan memisahkan semua darahmu dari tubuhmu"
wanita itu pun merasa terintimidasi dan dia pun seketika berhenti menangis.
...
disisi lain taotao terkejut karena satu panggilan yang hampir membunuhnya
namun untungnya dia masih bisa
tenang dan mengangkat telepon itu dengan santai.
"taotao siapkam restoran biasa dan undang semua anggota keluarga xia untuk makan malam denganku"
"baiklah, apakah ada yang lain?"
"tidak, itu saja"
ketika selesai menelpon taotao bergumam
lihatlah siapa yang menelpon? dia mengancamku untuk tidak eh bahkan
bilang jangan berpikir sekalipun
menelponnya sekarang dia yang menelpon, ceo benar- benar sulit ditebak.
"kenapa mengundang semua anggota keluarga ku, apakah aku harus hadir juga?"
"kau sudah mati!
setelah mengatakan itu kepala wanita itu ditekan tiba- tiba hingga membentur kaca mobil hingga pingsan.
ting~~~~
yue ning membuka hpnya kemudian mendapat pesan gambar, itu adalah foto mayat xia xinli yang dilumuri darah, dia begitu senang hingga rencana dikepalanya terus mengalir, dia pun tiba- tiba teriak histeris
"aaaaaaa tidakkkk" dia menangis sejadi- jadinya
"ibu apa yang terjadi"
seketika xia xinlia yang merupakan
adik tiri xia xinli menghampiri ibunya dengan panik
"lihat ini(menyodorkan foto mayat itu) kakakmu,,,, xinli dibunuh"
"apa,,,, apa ini bu!? ini pesan dari siapa? siapa pelakunya?
tiba- tiba suara yang berat dari laki- laki
yang lelah terdengar "ada apa ini?"
"ayah!!! kakak,,, dia.... kakak dia dibunuh oleh seseorang..."
"apa?" bapak tua itu terkejut sehingga dia cepat- cepat menghampiri anak dan
ibu yang nampak terkejut itu.
"ini dari mana kalian dapatkan" tanya bapak tua itu yang merupakan ayah kandung xia xinli.
"aku tidak tahu, tiba- tiba pesan masuk dan saat aku membukanya aku mendapatkan gambar ini"
"kurang ajar" dengan urat- urat yang menonjol dari dahi bapak tua itu dia menelepon pihak kepolisian dan menyuruh mereka melacak dan menangkap bajingan yang membunuh putri tercinta sekaligus penerusnya itu. sedangkan di tempat lain
"ahhh kepala ku sakit sekali" ketika wanita
itu membuka matanya dia terkejut karena berlumuran darah dan berteriak
"aaaaaa"
"kau sudah bangun pergi dan bersihkan dirimu kita akan pergi makan malam istimewa hari ini dan juga hadiah untukmu, untuk pakaian pilih saja gaun itu yang kau suka"
"kenapa kau melakukan ini semua?"
"pergi dan bersihkan dirimu" wanita cantik itu memandang sinis
"ba...baik..baiklah" wanita itu ketakutan
karena merasakan hasrat membunuh
yang begitu kuat dimata sayup yang
memandang kejam itu.
....
malam pun begitu cepat datang, didalam keluarga yang sedang berduka mereka
semua terkejut karena mendapat undangan
makan malam langsung dari ceo
perusahaan yang sedang maju dengan
pesat itu, awalnya xia qing menolak karena
sedang berduka atas kehilangan putri terkasihnya, namun yue ning yang bersih kukuh ingin pergi untuk hadir, jadi mereka semua tidak ada yang tinggal
satupun, mereka semua pergi ke acara makan malam mewah itu.
"selamat datang kepala keluarga xia"
seorang wanita muda memberi salam kepada xia qing dan membawa mereka semua masuk kedalam.
"tuan xia dan nyonya yue silahkan duduk, ceo sepertinya akan terlambat beberapa menit"
"baiklah itu bukan masalah besar ini merupakan kehormatan untuk kami bisa diundanh begini" jawab yue ning dengan ramah dan tak tahu malu.
15 menit kemudian terdengar suara wanita halus yang mendebarkan
"maaf aku terlambat tuan xia, silahkan duduk mari kita mulai untuk makan malam jika aku telat lima menit lagi sepertinya kita akan mati kelaparan"
"hahaha ceo sangat pandai bercanda" yue ning begitu bersemangat.
mereka pun menikmati makan malam, ditengah makan malan dengan hidangan yang mewah itu wanita itu melihat kepala keluarga xia tidak begitu nafsu untuk makan.
"tuan xia apakah anda ada masalah? aku melihat tuan xia tidak begitu bersemangat! dan dimana putri anda satunya aku tidak melihatnya hanya ada satu disini bukankah aku mengundang semua anggota keluarga?"
seketika suasana menjadi hening,,,
"itu,,, itu... sebenarnya put--
"ceo sebenarnya sore tadi kami mendapat kabar bahwa kakaknya xia xinlia telah dibunuh dan sekarang sedang dalam penyelidikan" yue ning memotong perkataan xia qing yang hendak berbicara.
"aku turut berduka cita tuan xia, apakah kalian ingin mengizinkan aku membantu mungkin aku bisa menangkap pembunuh itu untukmu tuan xia"
"benarkah? kalau begitu aku mohon bantuanmu ceo aku benar- benar ingin tahu siapa yang begit tega melakukan itu kepada xiao lili ku"
"aku sudah menangkapnya tuan xia"
"apa? kapan? bagaimana bisa? aku bahkan tidak melihat kau menelpon ceo!" pak tua itu kebingungan.
wanita cantik itu berbicara dengan tenang
"hem,,, tuan xia sebenarnya pembunuhnya adalah yue ning"
brakkkk--- yue ning menghantam meja dengan keras dengan telapak tangannya.
"apa maksudmu ceo? aku membunuh anakku sendiri? bagaimana mungkin!"
"ceo kenapa kau berkata demikian, istriku bahkan tidak pernah berpikiran jahat bagaimana bisa dia membunuh?
"xia xinli!" wanita cantik itu dengan datar menyebut nama wanita itu.
"ayah"
"xiao lili!!! bagaimana mungkin kamu!"
"ayah sebenarnya aku tak pernah mati atau bahkan dibunuh, tapi yang dikatakan ceo benar aku dibunuh,,, lebih tepatnya aku ingin dibunuh oleh ibu hanya saja aku begitu beruntung bertemu ceo"
"apa maksudmu xiao lili? ayah tidak mengerti!"
"jangan asal menuduh aku bahkan saat itu diumah dan tiba- tiba mendapat pesan mengerikan semacam itu! kau bahkan berani menuduhku, bukti apa yang kau miliki hingga berani mereka cerita begitu!" yue ning begitu marah dia bahkan tidak takut apa- apa karena dia tidak meninggalkan bukti apapun.
"bicara tentang bukti nyonya yue sudah memberikan itu untukku dari awal, kau mengirim pesan untuk membunuh xia xinli padaku, mungkin kau salah tekan nomor nyonya, untuk nomor pembunuh melakukan pembunuhan tanpa bayaran dan sangat bersih yang sudah menjadi buron selama bebarapa tahun ini memiliki nomor yang berbeda satu angka dengan nomor yang aku miliki, kalian bisa lihat ini" tiba- tiba semua anggota keluarga mendapat pesan berupa file- file yang merupakan bukti itu semua.
"apa ini?... ibu bagaimana bisa kau berbuat seperti ini? jika saja kau tidak salah mengirimi pesan aku rasa foto yang akan kita terima akan lebih mengerikan, aku tidak memiliki ibu seperti mu aku benar- benar menggelikan bisa lahir dari ibu selertimu" ucap xinlia sambil menangis dan marah sedangkan xia qing,, dia terdiam! terpaku, selama ini dia tidak tahu bahwa lili kecilnya ditindas begitu keji oleh istrinya sendiri.
"yue ning kau akan merasakan ini semua di penjara... ceo aku berterima kasih banyak padamu karena sudah melakukan ini, kedepannya jika ceo adalah masalah atau perlu bantuan sekecil dan sebesar apapun, aku akan menolongmu" ucap ayah xinli begitu tegas
"terima kasih tuan xia! tapi,,,, untuk nyonya yue aku ingi kalian serahkan dia padaku aku ingin menghabisinya untuk masalah kematiannya kalian cukup diam saja dan setuju jika tidak aku akan membunuh kalian semua! bagaimana? xinlia kecil aku harap kau tidak keberatan! bahkan jika iya pun kau harus tetap tidak keberatan karena ini adalah kata- kata ku!"
"tidakkkkk!!! kau tidak bisa begitu mudah menghabisi ku, xia qing selamatkan aku! xinlia anakku bagaimanapun aku, aku adalah ibumu"
"tidak cukup jangan panggil aku anakmu aku tidak sudi" teriak xinlia
sementara di keributan yang panas ini anggota keluarga xia lainnya bungkam tidak besuara sama sekali! karena mereka tahu betul bagaimana hasilnya jika berani memprovokasi sedikitpun!
"baiklah xinli kau pergi dan tunggu aku dimobil, tuan xia untuk xinli aku akan mengambilnya tidak usah khawatir, kalian boleh pergi sekarang untuk yue ning silahkan tinggalkan dia karena kami masih ada urusan" tersenyum manis
"terima kasih ceo, kami pamit, tolong jaga xio lili ku"
aku tidak membunuh langsung! karena aku adalah pembunuh yang bijak, ya itu terkadang! aku adalah orang yang kaya bisa apa saja dan punya apa saja, untuk akses mengakses itu adalah hal remeh bagiku, masalah keluarga kecil ini bagaimana aku tidak tahu karena dalam pembunuhanku aku menemukan banyak hal yang begini! aku pembunuh yang baik! sebaik ketika aku meninggalkan tubuh yang utuh!