webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urbano
Classificações insuficientes
372 Chs

145. Big Misunderstanding

Nadia masih mengatakan mulutnya sembari mengerjap-kerjapkan matanya. Ia masih memberikan ekspres terkejutnya. Tidak bisa berkutik dari tempatnya berdiri.

Nadia memang ke taman yang bisanya ia lewati saat ia masih berada di kosnya dulu. Ia juga sering ke sini. Di dalam taman, ia rasa tempatnya agak sesak karena banyak sekali orang yang juga ke taman itu.

Tapi, untuk hari ini, sangat berbeda dengan biasanya. Tidak ada orang yang ada di dalam sana. Sehingga taman itu terlihat sangat longgar sekali.

Selain itu, ada banyak sekali lampu-lampu yang menghiasi taman itu. Lampu-lampu kecil yang dirangkai indah, warna warni dan sedang berkelap-kelip. Lampu itu, tertata rapi demhan membuat sebuah struktur.

Nadia melihat ada namanya yang dibuat dari apa, Nadia tidak tahu. Gelapnya malam, membuatnya tidak begitu jelas melihatnya. Namanya itu, dikelilingi oleh lampu-lampu tadi.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com