webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Not enough ratings
372 Chs

146. Big Back

Nadia masih menundukkan kepalanya. Ia bingung bagaimana harus menyikapi semua ini. Nadia merasa, bahwa ia tidak pantas kecewa setelah Fauzan berbuat banyak hal padanya seperti ini. Ia dengan sikap salah tingkahnya, masih terus melihat ke arah bawah.

Fauzan masih melihat ke arah Nadia. Nadia masih terdiam sangking bahagianya. Bahkan, ia merasa suaranya tertahan tidak bisa keluar. Fauzan kemudian mendekat ke arah Nadia.

Fauzan kemudian memegang kedua tangan Nadia. Mencoba membuat agar Nadia mengangkat kepalanya. Nadia akhirnya bisa melihat ke arah wajah Fauzan. Meskipun sebenarnya, saat ini Nadia merasa malu, tapi ia masih harus menghadapi ini.

"Nadia?" panggil Fauzan lembut. Nadia masih terdiam.

"Aku tahu, aku sudah membuatmu kecewa," kata Fauzan. "Aku juga tahu kalau kamu marah padaku. Jadi, aku minta maaf kalau ada kata-kataku yang membuatmu marah," ujar Fauzan dengan lembut. Nadia ragu-ragu mendengar ungkapan Fauzan itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com