webnovel

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urbano
Classificações insuficientes
236 Chs

Sampo Favorit Cecil

°

°

°

"Benarkah itu alamat orang yang telah menyebarkan kabar palsu mengenaiku selama ini?." tanya Riana kepada salah seorang orang yang telah bekerja kepadanya selama lebih dari 10 tahun, Riana meneliti semua apa yang tertera pada layar laptop di hadapannya.

"Iya, Bu. Sudah berulang kali diriset laman ini untuk mendapatkan hasil, barangkali ada yang salah. Tapi hasilnya tetap sama. Pertama kali kami mendapatkan email-nya saja. Dan ketika kami cari lebih jauh lagi, kami lakukan pelacakan, alamat inilah yang kami dapatkan." jelasnya kepada Riana.

Riana mengeluarkan hpnya dari dalam saku jas yang ia gunakan. Ia memfoto layar laptop di hadapannya itu lalu menyimpan kembali hpnya. Setelah itu, Riana menyuruh orang itu untuk menyimpan semua data yang telah ia dapatkan dan kemudian ia meminta agar data-data hasil pelacakan mereka dikirim kepadanya.

"Baiklah, Bu." ujar orang itu yang setelahnya Riana langsung membalikkan badannya dan berjalan keluar dari ruangan itu.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com