webnovel

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urbano
Classificações insuficientes
236 Chs

Mengetahui Kebenarannya

°

°

°

Alena berdiri dari tempatnya duduk, ia berjalan melewati belakang kursi Alex dan kemudian melangkahkan kakinya menuju meja guru. Ia meletakkan buku latihannya di atas buku Alex yang sudah terkumpul lebih dulu kemudian ia kembali lagi ke kursinya, ia duduk dalam keadaan siap. Ia masih berpikir, bagaimana caranya untuk mengetahui siapa orang yang telah lancang mendaftarkan dirinya, ya dia masih ingin tahu siapa orang itu.

Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya seluruh siswa-siswi di kelas itu sudah mengumpulkan buku latihannya, dan kini guru yang tengah mengajar di kelas mereka tengah merapikan tumpukan buku-buku itu. Tapi tiba-tiba, Alena mengangkat tangannya.

"Bu." ucapnya yang masih dengan keadaan tangannya yang terangkat.

"Ya, ada apa Alena?." tanya guru itu sambil melihat ke arahnya.

"Perlu bantuan untuk membawakan buku-buku itu, Bu? Saya bisa membantu kok Bu."

"Hmmm, baiklah. Tahu meja Ibu, kan?."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com