webnovel

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urbano
Classificações insuficientes
236 Chs

Kemenangan Dua Team SMA Saturn

°

°

°

Alena bersama dua teamnya terus berjuang untuk masuk ke babak tiga besar. Setiap hari menguras otaknya dengan olimpiade yang terbilang susah membuat nafsu makan Alena semakin lama semakin menurun. Apalagi setelah pulang ke apartemen, ia hanya akan menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang lalu terlelap tanpa mengganti pakaian seragamnya untuk selama beberapa jam dan nantinya ia akan bangun dengan sendirinya, setelah bangun Alena langsung membersihkan dirinya dan berganti pakaian lalu setelahnya ia keluar untuk makan malam. Sesudah melahap makan malamnya Alena akan langsung kembali ke kamarnya, ia bahkan tak berbicara apa-apa dengan Bi Ina. Saat di kamarnya ia melangkahkan kakinya dengan cepat untuk mendekati meja belajarnya dan mulai memasukkan materi-materi pelajaran itu untuk persiapannya esok hari. Hal ini terus terjadi, berputar, dan berulang hingga akhirnya mereka dapat merebut posisi yang mereka inginkan. Mereka memenangkan olimpiade itu, menduduki posisi pertama.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com