webnovel

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urban
Not enough ratings
236 Chs

Semangat yang Meledak!

°

°

°

Alena terbangun dari tidurnya, ia membuka kedua matanya secara perlahan-lahan, mengerjapkan matanya beberapa kali lalu ia bangun, duduk dan bersandar di headboard. Alena menggerakkan kepalanya ke kiri dan juga ke kanan, lalu ia menoleh ke arah kanan, tempat hpnya berada. Alena kaget, benar-benar kaget! Kameranya tidak mati sama sekali, keduanya masih melangsungkan video call. Alena buru-buru mengambil hpnya lalu ia melihat ke arah layar hpnya, ia melihat Aditya yang masih tertidur dengan wajah yang terlihat polos. Alena tersenyum memandang laki-laki itu, entah kenapa rasanya ia sangat senang memandangi wajah laki-laki itu, benar-benar tenang, tertidur seakan tak ada beban yang menunggunya saat bangun nanti.

"Kak, aku tutup ya." ujar Alena pelan lalu mematikan sambungan video call mereka.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com