Ahh tidak, kami baru saja selesai minum secangkir kopi panas" Lili membalas senyuman pria tadi yang Lili tahu adalah penghuni tenda sebelah. Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena khawatir pria itu memergoki aksi Alan yang tadi hendak menciumnya.
"Benarkah? Aku membuat banyak air panas siapa tahu kakak mau" pemuda itu masih enggan beranjak dari hadapan Lili. Ia tampak senang bicara dengan gadis itu.
"Tidak, terima kasih sudah mau menawarkan" ucap Lili menggelengkan kepala. Pria itu tersenyum lagi.
"Baiklah, kalau begitu" pria itu membalikkan tubuhnya hendak pergi dari tenda Lili namun tak lama pria itu bersuara lagi.
"Ah aku tidak tahu namamu kak. Boleh kenalan?" Pemuda tadi mengurungkan langkahnya dan kembali berbicara pada Lili. Sepertinya ia sangat berharap Lili mau menyambut ajakan pertemanannya. Matanya tampak berbinar-binar penuh harap.
Lili menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan menoleh ke arah Alan yang tadi ia tinggalkan tiba-tiba.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com