"Jangan sedih ibu. Meski kamu tidak bisa menemukan Nana, masih ada aku. Selama kita tidak menyerah, kita akan menemukan Nana," kata Nico sambil memeluk ibunya.
Air mata kembali menggenang di mata Maria, tidak bisa memberitahu yang sejujurnya kepada Nico. Ia berharap ia tidak mengetahui semua ini. Ia berharap semua ini tidak benar.
Putri kandungnya … Bagaimana mungkin?
"Maria, semua ini karena nama Atmajaya. Ini karena takdir semua anak perempuan di keluarga Atmajaya sehingga kamu harus kehilangan putrimu dua kali," kata Bima dengan penuh penyesalan.
Nico hanya bisa menggaruk kepalanya. "Kakek, mengapa kakek masih berpikir seperti itu? Kita sudah berada di jaman yang modern, jangan percayai hal-hal mistis seperti itu. Semua ini hanyalah kecelakaan. Lagi pula, saat itu memang ada skandal yang besar dan bukan hanya adikku saja yang menghilang. Bukankah putri dari Keluarga Pratama juga menghilang?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com