webnovel

One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas)

Sinopsis: Seorang pemuda terlempar ke dunia One Piece dengan ingatan yang masih utuh. Dan memanfaatkan berbagai pengetahuannya tentang One Piece dan juga kekuatan buah iblis untuk memanipulasi Batasan, dia akan memulai kisah petualangannya dan menggapai puncak! ==== ===== ====== ======= Catatan Penulis: Ini adalah pertama kalinya saya menulis fan-fiksi. Dan jujur saja, saya sendiri hanyalah pemula dan bukanlah seorang penulis yang baik sebenarnya. Ada beberapa/banyak kekurangan dalam fan-fiksi ini, jadi jangan terlalu banyak berharap ini adalah mahakarya yang luar biasa!

rtlps_360 · Fantasia
Classificações insuficientes
108 Chs

Chapter 27 - Nova Amber

Setengah jam kemudian, Lepus, Brisa, Muret, dan Kuina ikut bersama pengunjung restoran sebelumnya menuju ke semacam arena pertarungan.

Sesampainya di sana, tempat itu sudah sangat ramai.

"Huh~.... Syukurlah belum terlambat. Kita cari tempat duduk."

Sekitar sepuluh menit setelah mereka duduk, akhirnya pertarungan pun akan dimulai.

Sang penantang dari pertarungan ini, yang mana seorang pria bertubuh besar dan macho maju ke arena.

Tak lama kemudian seorang wanita maju ke tengah arena berhadapan dengan lawannya.

Lepus dan lainnya melihat wanita itu berperawakan atletis. Tinggi dan langsing, tapi tampak jelas wanita itu juga gagah dan berotot. Rambutnya pirang madu, panjang, dan kaku. Apalagi ditambah senyum seringai di wajahnya, membuatnya semakin tampak liar dan ganas.

Kemudian di dalam hati Lepus berpikir.

(Jadi itu yang namanya Amber. Dia memang tampak ganas dan liar. Tidak aneh jika dia dijuluki Berserker. Menarik sekali.)

Tak lama kemudian, pertarungan pun dimulai.

Kedua pihak bertarung dengan tangan kosong dan tak menggunakan alat atau senjata apapun.

Pertarungan berlangsung cukup ketat.

Kedua pihak saling jual-beli serangan, bertahan, juga menghindar.

Tapi, pada akhirnya salah satu pihak lebih unggul.

Amber berhasil mengalahkan lawannya!

Para penonton pun bersorak melihat Amber sekali lagi berhasil menang dan menjatuhkan penantangnya!

Meski begitu, Amber tampak menyeringai dan belum puas hanya dengan sekali pertarungan!

"Ayo! Ayo! Ayo! Ada lagi yang ingin menantangku!? Ayo majulah!"

Para penonton kembali bersorak.

Mendengar Amber berseru mengharapkan ada penantang lagi, Lepus menyeringai.

"Hehaha.... Menarik sekali. Baiklah."

Lepus kemudian turun dari tribun penonton dan menuju ke arena.

Melihat Lepus yang maju ke arena, Amber bertanya-tanya.

"Kau ingin menantangku?"

"Ya."

Amber sedikit meragukan Lepus yang meskipun cukup tinggi dan gagah, perawakannya jelas jauh kalah besar dari penantang sebelumnya.

Tapi Amber takkan menolak ditantang dan dia pun akhirnya menyeringai.

"Heh! Nyalimu besar juga! Aku suka itu! Ahahahaha!!"

Melihat Amber tidak menolak tantangannya, Lepus sekalian memanfaatkan kesempatan ini dan sambil tersenyum kecil berkata pada Amber.

"Sebelum kita bertarung, bagaimana kalau kita buat kesepakatan?"

"Kesepakatan?"

"Ya."

Amber sedikit mengernyit.

"Apa maumu?"

Lepus dengan tersenyum kecil menjawab singkat.

"Kau."

Mendengar jawaban Lepus, Amber cukup terperangah.

".... Hah?"

Lepus pun mempertegas.

"Aku menginginkanmu."

Amber semakin mengernyit dan kemudian dengan tatapan tajam berkata pada Lepus.

".... Apa kau bercanda? Aku tak suka main-main."

Lepus pun menjawab serius.

"Tidak. Aku serius. Aku ingin merekrutmu."

"Merekrut?"

"Ya. Menjadi kru-ku."

"Kru apa?"

".... Bajak Laut."

".... Kau serius?"

"Ya."

Amber kali ini kembali menyeringai.

".... Hah! Katakan itu kalau bisa mengalahkanku!"

"Hmm.... Kau yakin?"

"Ya!"

".... Baiklah."

Mereka berdua akhirnya bersiap untuk bertarung.

Para penonton pun bersorak.

Tak lama kemudian, pertarungan dimulai!

Kedua pihak saling mengamati satu sama lain.

Lepus tampak tersenyum kecil.

Sementara Amber menyeringai.

Amber akhirnya bergerak duluan untuk menyerang!

"Orra!"

Dengan gesit dia bergerak dan mengangkat kakinya menendang ke arah dada Lepus!

Tapi Lepus yang menguasai Kenbunshoku Haki tentu dengan mudah menghindar dan secepat kilat menyerang balik!

Lepus menusukkan tangannya ke arah leher Amber tetapi berhenti hanya beberapa centimeter dari leher!

Amber tercengang!

Para penonton juga terdiam dan tercengang!

"A...pa?"

Lepus tersenyum kecil dan berkata pada Amber.

"Kau kalah."

"...."

"Atau kau takkan mengakui kekalahanmu? Aku akan kecewa kalau seperti itu. Sebagai seseorang yang sering bertarung, kau tentu bisa menyadari kalau kau takkan bisa menang bagaimanapun juga meskipun kita bertarung lagi berkali-kali."

Mendengar pernyataan Lepus, Amber menggigit bibirnya.

Dia tentu menyadari yang Lepus katakan memang benar.

Lepus bisa dengan mudah menghindari serangannya dan menyerang balik. Dari situasi ini saja, Amber tentu menyadari hasilnya akan sama saja meskipun bertarung lagi.

"Guh! Sial!"

Lepus pun kemudian menarik tangannya menjauh dari leher Amber.

Kemudian dengan senyum bertanya.

".... Jadi? Kau ikut?"

Mendengar pertanyaan Lepus, Amber hanya bisa menyerah dan menerima.

"Hmph.... Apa boleh buat. Aku bukan orang yang mengingkari kata-kataku sendiri. .... Aku ikut."

Lepus kemudian mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Selamat bergabung."

Amber pun menjabat tangan Lepus bersalaman dengannya.

"Hmph!"

Menyadari pertandingan telah selesai, akhirnya para penonton bersorak riuh!

"Ooooohhhhhh!!!!!!"

Para penonton saling berseru terkagum pada Lepus yang bisa mengalahkan Amber dalam sekejap.

Di tengah keriuhan para penonton, Lepus dan Amber meninggalkan arena.

Melihat Lepus dan Amber pergi ke luar, Muret, Brisa, dan Kuina yang berada di tribun juga pergi.

~~~

Setelah mereka semua berkumpul di luar, sambil berjalan Lepus bicara.

"Amber, apa kau punya keluarga atau kerabat di sini?"

"Tidak ada. Aku yatim piatu sejak usiaku 15 tahun. Sekarang aku 23 tahun."

"Oh, maaf.''

"Tak apa."

"Kalau begitu.... Teman mungkin?"

"Hmm.... Tidak juga. Sejak 15 tahun aku sering berkelana dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Dan aku pribadi cukup penyendiri."

Mendapat jawaban dari Amber, Lepus akhirnya membuat keputusan.

"Baiklah. Kalau begitu kita akan pergi besok lusa. Sisa hari ini kita istirahat. Besok kita habiskan untuk membantu Amber mempersiapan hal-hal yang diperlukan untuknya dan sekalian kita jalan-jalan di kota ini."

""""""Baik!""""""

Mereka kemudian kembali ke penginapan.