"Bi, jangan jauh-jauh dariku!" perintah Ares, pria itu menggenggam erat tangan Briena.
"Cari tahu apa yang terjadi!" Itu suara Ares.
"Kau bicara dengan siapa?" tanya Briena masih terdiam di tempatnya.
"Pengawalku," balas Ares seadanya.
Briena merasa resah dengan keadaan ini. Walaupun tidak dapat melihat apapun, Mata kelam Briena yang bercampur dengan gelapnya ruangan ini tetap mengarah ke segala penjuru. Hingga mata itu menemukan setitik cahaya berwarna merah melintasi ruangan. Titik itu berhenti tak jauh di depan Briena, membuat perempuan itu tersentak oleh keadaan bahwa itu sinar laser dan sinar itu mengarah tepat ke arah calon suaminya. Entah bagaimana caranya, detik sebelum bunyi tembakan berbunyi nyaring, Briena telah melayangkan sepatu Louboutinnya kearah Vian. Perempuan itu yakin kalau sepatu itu akan mengenai dahi Vian dan membuat tubuh itu limbung sehingga peluru sialan itu akan meleset.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com