"Kau darimana? Kita janjian jam 7, Bi. Ini bahkan sudah jam 8," sembur Vian saat Briena baru memasuki apartemennya di Singapore.
"Aku baru saja melihat kekasihku berciuman dengan kekasihnya," sahut Briena santai.
"Kau bilang apa?" tanya Vian lagi mencoba memastikan bahwa telinganya tidak salah dengar.
Bukannya menjawab pertanyaan Vian, dengan santainya Briena malah melangkah menuju sofa ruang tamu Vian. "Bagus juga apartemenmu. Aku akan membelinya 1, berikan aku nomer telpon kantor real estate apartemenmu," ucap perempuan itu lalu melemparkan tubuhnya ke atas sofa empuk milik Vian.
"Bi. Jangan mengalihkan pembicaraan," kesal Vian. "Katakan apa yang kau lihat di kantor Ares?" tuntut pria itu.
"Astaga, Vi! Berciuman. Kissing. Kisseu. Apa perlu aku mempraktikannya langsung bersamamu?" ucap Briena setengah membentak.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com