Sudah lima tahun, dia berada di pulau ini menjalani latihan. Tidur mereka terpisah selama menjalani latihan. Ia sangat merindukan pelukan kedua istrinya. Sekarang, dia kembali menikmati pelukan kedua istrinya. Penantian yang panjang, akhirnya ia dapatkan.
"Aku rindu rumah," kata Fadil lalu Sarah menjawab, "Aku juga sama, suamiku."
"Memangnya, apa yang Darling rindukan?" tanya Luna lalu Fadil menjawab,"Semua yang ada di rumah. Terutama ranjang kita yang empuk yang selalu basah dua kali dalam seminggu."
"Hmm..., Darling ingin yang enak-enak?" tanya Luna lalu Fadil menjawab, "Ya, kalau ada kesempatan aku ingin melakukannya."
"Pantas saja, kamu terlihat gelisah hari ini sayang."
Rayuan pemikat dari kedua istrinya, membuat akal sehat Fadil mencapai batasnya. Ia ingin secepat mungkin. pulang ke rumah dan menuntaskan semuanya di dalam kamar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com