webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · Ação
Classificações insuficientes
205 Chs

192. Interogasi

"Assalamualaikum. Ini saya, Tuan." Venus memanggil, sambil mengetuk-ngetuk pintu ruang kerja Frans.

"Masuklah!" Frans berteriak dari ujung ruangan. Venus pun menarik napas dalam-dalam, lalu membuangnya perlahan-lahan yang disertai doa, meminta untuk diberikan jalan terbaik.

Venus menarik gagang pintu, digerakkannya pelan dan terdengar suara gesekan pelan. Tidak lama kemudian pintu terbuka. Venus celingak-celinguk, "Masuklah!" perintah Frans yang sudah duduk tengah-tengah ruangan.

Venus mengangguk, segera dia menutup pintunya. Berjalan pelan-pelan menuju Frans yang ada di ujung ruangan ini.

Nuansa ruangan yang didominasi rak-rak buku sangat menggambarkan jelas bahwasanya tempat ini hanya diperuntukkan untuk bekerja dan bukan hal lain.

"Maaf Tuan, sayang datang terlambat," ungkap Venus. Namun, kalimatnya terjeda saat Frans menutupi laptopnya dan menatapnya dingin.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com