matahari pagi masih terus memaparkan sinarnya memberikan kehangatan pada seorang lelaki tampan yang sedang berdiri tenang. mata nya sesekali menatap lurus kedepan. kemudian beralih menatap cangkir kopinya. yang masih mengepulkan asap. di teras belakang rumahnya memang menjadi tempat yang sangat pas untuk menikmati secangkir kopi panas dipagi hari.
warna warni bunga yang menjadi penghias taman terhempas luas di depannya. di tengah-tengah taman terdapat kolam ikan dengan air yang jernih. sehingga kita bisa melihat dasar dari kolam ikan itu.
riak air yang ditimbulkan oleh ikan yang berenang kesana kemari. menjadi pemandangan indah tersendiri bagi siapa yg melihat. tak jauh di samping sebelah kanan kolam terdapat sebuah gazebo yang indah dikelilingi oleh pohon-pohon buah bermacam macam jenisnya. tak jauh dari sana. ditengah-tengah taman bunga. terdapat meja dan empat kursi bercorak putih dengan ukiran ukiran rumit nan indah dan klasik. kursi yang biasanya di gunakan untuk pemuda itu minum teh atau hanya sekedar duduk saja ..
" sayang" Ken lelaki itu tersenyum miring. melihat wanita dengan pakaian kurang bahan itu melekat indah ditubuh sexy sang wanita.
" kenapa kau meninggalkan ku sendiri di atas ranjang". rajuk sang wanita. sambil memeluk Ken dari belakang. membiarkan Ken merasakan betapa kenyal kedua bukit kembarnya.
"kau sudah bangun" ucap Ken lembut. sambil meraih tangan wanita itu kemudian menariknya sehingga wanita itu berada tepat dihadapannya.
" kau meninggalkan ku sendiri" rajuknya masih.
" maaf Abigel. aku tidak ingin menggagu tidur nyenyakmu" ucap ken merayu. dengan sangat manis. sambil merangkul Abigel. semakin dekat dengannya kemudian mengecup sekilas bibir merah wanitanya.
" Alasan" ucap Abigel sambil mengalihkan tatapannya.
" apa kamu ingin aku membawa mu kembali keranjang sayang. kau tahu. kamu sangat sexy" Ken menatap intens wanita di depannya. tentu saja ini akan menjadi olahraga pagi yang panas untuknya.
" Ck!!"
" jangan mengumpat sayang. aku tahu kau ada pemotretan jam 10 pagi bukan. aku hanya ingin kau beristirahat yang cukup"
"tapi kalau bisa. kita bisa mengulang nya lagi "Ken tersenyum nakal.
Abigel mencium lembut bibir Ken.
" kau manis sekali. aku harus pergi. kau tahu, pemotretan itu sangat membosankan. rasanya aku ingin bersama mu disini. " ucap Abigel. seolah meminta untuk dibujuk. tapi Ken tahu. dia ada urusan pagi ini.
" kau tidak ingin karirmu hancur. cuma karena kau memancingku sayang" balas Ken. sambil meremas bokong Abigel membuat Abigel melenguh pelan.
" aku akan meminta seeorang untuk mengantarmu " lanjut Ken. setelah mencium Abigel panas.
" terima kasih sayang" balas Abigel. kemudian berlalu pergi sana.
Ken tersenyum manis penuh makna. dia kembali menyesap kopi hitamnya. yang sekarang hampir dingin.
" kemana sepupu kurang ajar itu.apa mereka lupa kalau aku masih di indonesia" ucap ken kesal.
sudah satu minggu dia tidak bertemu dengan Alexsa dan Alex lagi. dan kedua sepupu nya itu juga tidak mengunjuginya sama sekali.
Ken meletakkan cankir kopi yang isi nya tinggal setengah lagi itu. kemudian melangkah pergi dari sana sepertinya dia yang harus mengunjungi kedua sepupunya itu.
****
***
"katanya ingin joging tapi belum 10 menit lari. sudah minta pulang" gurutuan itu terus terdengar dari mulut seorang lelaki yang sedang lari di tempat. matanya menatap kesal gadis yang duduk di bangku panjang bewarna putih di depannya.
" capek kak. capek. banget" Alexsa terus mengeluh. dia pikir joging pasti menyenangkan. lebih menyenangkan dari pada senam atau pun karate. tapi dia tidak menyangka. kakak nya itu akan membangunkannya jam 6 pagi khusus joging. padahal dia berencana untuk lari pagi jam 8.
" kalau capek. seharusnya kamu duduk saja disana. bukannya minta pulang" Alex masih terus mengeluh.
" kakak sih. aku kan mau lari jam 8 bukan jam 6. "ucap Alexsa mengatakan keluhannya.
" dimana-mana lari pagi itu lebih enak jam 6" balas Alex kesal
" itu kan kakak. aku kan maunya jam 8 , kalau kakak gak setuju ya udah. balik aja lagi sana. lari pagi aja lagi sana" Alex menatap tak percaya gadisnya ini. tadi memaksanya pulang. dan sekarang malah menyuruhnya balik lagi
" ngapain duduk" bentak lexsa. saat Alex malah duduk di sampingnya sambil minum air mineral.
" capek" ucap Alex seadanya.
", itu tahu capek. apa juga ngajak joging" ucap Lexsa sinis. Alex menatap kesal gadis disampingnya.
"iya capek. capek dipaksa balek . trus diusir lagi" tapi tentu itu hanya kata kata yg bisa dia ucapkan dalam hati. mana berani dia langsung memprotes. bisa bisa adiknya ini. tidak mau lagi tidur dengannya.
Alexsa menghapus keringatnya. yang jelas-jelas tidak ada itu. kemudian mengambil air mineralnya dan meminumnya. beberapa tetes air keluar dari sela-sela bibirnya. membuatnya harus mengusab bibirnya guna menghilangkan air itu. Alex menatap tabjub. seolah gadis disampingnya sedang memancingnya untuk mencium bibir sexy gadisnya.
" mau ngapain" tanya Alexsa. saat wajah kakaknya. sudah mendekat kearahnya.
Alex tidak langsung menjawab. tapi langsung mencium cepat bibir di depannya.
"manis"
" lagi sayang" ucap Alex manis.
Lexsa melotot tajam. bagaimana kalau ada yang melihat mereka. walaupun itu hanya pembantu atau pengawal mereka. tapi tetap saja itu berbahaya bukan. kakak nya ini benar benar memang.
" gak"balas Lexsa sambil membuang muka.
Alex menyentuh dagu Lexsa lembut. kemudian menariknya agar menghadap kearahnya lagi.
" aku ingin ini sayang. jangan membantah. aku tidak suka dibantah" ucap Alex penuh penekanan. kemudian mencium Lexsa lembut dan dalam.
Alexsa berusaha melawan. tapi tubuhnya seolah olah berkhianat padanya. semakin dia ingin menghentikan ciuman kakaknya. semakin pula tubuhnya seolah meminta lebih. dan lebih.
"wah wah. pantas saja kau tidak mengunjungi ku Alex. ternyata karena ini" Lexsa langsung mendorong tubuh Alex kasar dia kenal dengan suara itu sangan sangat kenal.
" kak Ken" Lexsa menatap tak percaya rasanya dia ingin menghilang saja. ken pasti akan marah besar pada mereka . dan kemudian orang tua mereka akan tahu. keluarga mereka akan tahu tentang hubungan terlarang ini.
.
" jadi ini yang kalian sembunyikan" Ken semakin melangkah mendekat. keringat dingin terus mengalir dari kening Lexsa. tangannya seolah mati rasa. dia terus meremas tangan Alex. seolah meminta kekuatan. dia tidak sanggup kalau semuanya akan tahu.
apa yang akan terjadi padanya. momy dan Daddy nya pasti akan sangat kecewa padanya. dan kakaknya. dia tidak ingin itu terjadi.
tapi semuanya sudah terlambat. salah satu keluarganya sudah tahu. Ken sudah tahu .. dia bukan lelaki bodoh yang bisa dibohongi. setelah ini . alasan apapun tidak akan dapat di terima.
**.