lihatlah. betapa indah matahari hari ini. benda berbentuk orange yang menyilaukan itu seolah tak berniat membiarkan awan menutupinya. sungguh indah. seolah menjadi hari yang menyenangkan untuk keluar dan jalan-jalan dengan pasangan kalian.
" hy sayang" Bella mengalihkan pandangannya dari pintu mobil yang baru di tutupnya.
" Ck!! pembohong. katanya tidak bisa menjemputku" cibir Bella kearah reno.
" bukan begitu sayang, tadi ada yang harus aku urus makanya aku tidak bisa menjemputmu" ucap Reno memberi alasan....
" alasan.. " cibir nya lagi. sambil berusaha pergi dari sana tapi Reno yang berdiri di depannya sungguh menyusahkan.
" bilang saja. kak Reno mau bertemu sama selingkuhan kakak. iya kan. siapa lagi sekarang. hah hah. " ucap Bella sewot. terlebih lagi Reno tidak ingin beranjak pergi dari hadapannya.
" kamu ngomong apa sih. " Reno menatap Bella tak mengerti. ini di luar dugaannya. dia tak menyangka gadisnya akan berbicara seperti ini.
Bella melotot tajam.
" ah apa Shion. jadi kakak cemburu melihatnya dengan Al di Dead Road kemarin malam. oo benarkah aku tidak menyangka. " Bella tambah memanas dengan dugaan-dugaannya sendiri. ini semakin membuat Reno tak paham.
" wau benarkah itu" mendengar suara itu. Reno seketika merinding. itu Alexsa dan disampingnya ada Alex sahabatnya. ini sangat berbahaya..
" apa kak Ren selingkuh dengan antek-anteknya si cabe. " tanya Lexsa penasaran.
CK!! Sial!!
" bisakah kalian mendengar penjelasanku. dan jangan memperkeruh suasana" ucap Reno frustasi. belum kelar masalahnya dengan Bella. dan sekarang ada biang keroknya masalah disini.
" apa!" ucap Bella menuntut.
" sebenarnya tadi itu aku. ingin memberikan kejutan untukmu sayang" ucap Reno lembut.
" kejutan. oo ya aku sangat terkejut. kak reno jahat. kak Reno selingkuh. ini kejutan yang sangat mengejutkan" Reno menatap heran gadis manis di depannya. apa dia sedang PMS sejak tadi dia selalu berpikir negatif saja.
" ayo pergi Lexsa. Kak Reno jahat. semua laki- laki sama saja" Bell menarik Lexsa. memaksa Lexsa mengikutinya dan meninggalkan Reno dan Alex yang menatap heran mereka.
" wanita sangat susah dimengerti" gumam Reno Frustasi sambil mengeluarkan kotak beludu warna merah dari dalam kantong celananya.
" jadi ini kejutannya" tanya Alex. yang turut prihatin dengan nasib menyedihkan sahabatnya ini.
" apa dia sedang PMS. dia emosional sekali." ucap Reno lagi. seolah mengeluh dengan paginya yang sangat menyialkan ini.
" sabar Dude, sepertinya lo memang harus siap-siap dengan apa yg akan terjadi nanti" Alex menyeringai penuh peringatan. seperti pengalamannya menghadapi Lexsa yang sedang PMS. cukup membantunya. tapi apa juga akan membantu Reno. sang sahabat.
" tapi mengapa dia harus menyamakan semua lelaki. CK CK!! . " ucap Alex tak terima. sambil menatap tajam Reno yg sedang berdiri disampingnya.
" Apa.. kau mau menyalahkanku. oo bagus sekali " Reno menatap Alex tak kalah tajamnya. lengkap sudah kesialannya pagi ini. gadisnya menuduhnya selingkuh sahabatnya menyalahkannya. dan kejutannya hancur. apa hari ini dia akan banyak kejutan yang tak terduga.
"menyebalkan!!"
***
Dorrr Dorr Prang
seorang lelaki dengan tubuh bagian atas telanjang menggunakan celana boxser bewarna hitam dengan corak biru membentuk pola abstrak di sekeliling boxsernya. menampilkan betapa kekar tubuhnya. dengan otot- otot perut yang terbentuk sempurna. sempurna tanpa cela. seperti halnya hidupnya. yang sempurna tampa cela. boxser. ya boxser sungguh sebuah kostum yang mungkin kurang cocok untuk latihan menembak. tapi tidak untuk penembak jitu sepertinya.
hidup yang dikelilingi senjata bahaya, uang, dan wanita. membuat nyawa nya begitu berharga. bagi pembunuh bayaran. yang mengejarnya atas perintah musuhnya.
tapi siapa tahu. dia begitu pandai menutupi identitasnya. hanya orang kepercayaannya yang tahu siapa dia dan bagaimana rupanya. sedangkan yag lain hanya tahu dia dalam penyamarannya.
" apa yang kau dapatkan kali ini Justen" tanya Ken saat tangan kanannya sudah berdiri di belakangnya.
" Beny Kear. memang ikut andil dalam kandasnya hubungan nona Alexsa dan Tuan Corner. tuan. " jelas Justen
" apa yang dia rencanakan. sepertinya dia membantu sepupuku itu dalam menjalankan rencannya. " balas Ken sambil menarik pelatuk pistolnya lagi. dan lagi.
" Beny. merintahkan beberapa orang-orangnya untuk memata- matai nona. saat nona Alexsa berada di luar dengan tuan Corner. dan kemudian. dia mengirimkannya kepada sepupu tuan " jelas
" ternyata dia sangat membantu" Ken menyeringai. ini di luar dugaannya. tapi dia tidak menyangka. musuhnya itu bekerja sangat halus. untuk menghancurkan hubungan adik sepupunya.
" dan ternyata. Bernad Kear ada hubungannya dengan kejadian 6 tahun lalu tuan" lapor Justen lagi.
" Cihh!! ternyata mereka belum puas juga" ucap Ken marah..
" baiklah kau boleh pergi" Justen membungkuk memberi hormat. kemudian melangkah pergi dari sana.
*****
Lexsa memandang dalam diam. pemandangan yang tersaji di depannya. hari ini dia tidak sedang ingin mengunjugi tempat dia dan teman- temannya latihan karate. lebih tepatnya itu karena kakaknya itu. memintanya untuk menunggunya di taman dekat parkiran.
" seenaknya meminta izin untukku. dia pikir sudah berapa lama aku tidak latihan. bagaimana kalau nanti si cabe kembali. dari acaranya yang tidak penting itu. bagaimana cara aku membasminya." gerutu Lexsa kesal.
" Ck!! apa lo bakalan terus-terusan mengomel disini" Lexsa melihat kesal kearah gadis di sampingnya.
" Feby.. dari mana saja lo. yang lainnya sudah pulang. tapi tadi gue lihat lo sudah tidak ada disini. lalu mengapa sekarang ada disini" tanya Lexsa penasaran. sepertinya dia sudah lupa dengan kekesalannya.
" gue dari tadi disini Lexsa. lonya aja yang tidak lihat" elak Feby. jelas jelas tadi dia baru menghindar dari Devon yang mencarinya kesekolahnya.
" oya... " Lexsa menatap curiga
" oya tadi gue lihat Devon disini. tapi dia datang sendiri. itu Aneh sekali. kemana teman-temannya" ucap Lexsa penasaran.
" ada apa. kenapa lo terkejut begitu" Lexsa menatap aneh. gadis disampingnya. apa sangat berpengaruhnya nama Devon untuk sahabatnya ini.
", tidak ada. lo benar. dia aneh sekali. " balas Feby menormalkan ekspresi wajahnya.
"andai kalian tahu dia kesini. nyari gue. dia mantan gue. saat kelas 1 SMP. dan kami putus. karena dia selingkuh. apa kalian akan maaffin gue dengan kobohongan ini" Feby pasti sudah gila, kalau dia mengatakan semua itu pada sahabat nya..
Lexsa berusaha menepis perasaan aneh dalam hatinya. seperti ada sesuatu yang di sembunyikan sahabatnya ini. untuk apa dia ambil pusing. lagi pula dia pun juga punya rahasia. yang sangat ditutupinya.
" hy sayang" Lexsa memutar matanya jengah. dia sudah tahu siapa yang berani memeluknya dari belakang.
" apa kalian pacaran. kalian aneh sekali" ucap Feby heran. melihat interaksi kedua saudara di depannya ini.
" oo ya kami pacaran" jawab Alex tenang. sangat tenang malah. sampai- sampai Lexsa menatap tajam kearahnya.
" bukankah kami pasangan yang serasi" ucap Alex lagi sambil mengecup pipi Lexsa. Benar-benar tidak tahu tempat
" oya. cocok sekali. " cibir Feby
" ayo pulang" ajak Lexsa. dia tidak ingin kalau akhirnya kakaknya malah berusaha menyakinkan semua orang yang ada. tentang hubungan mereka.
" ha ha. kalau aku tidak kenal kalian, aku pasti sudah berpikir kalau kalian sepasang kekasih. tapi sayangnya aku kenal kalian. tapi tetap saja. kalian tampak dalam hubungan yang nyata. tapi rumit"' gumam Feby. tentu saja Lexsa maupun Alex tidak mendengarnya lagi. karena mereka sudah melajukan mobilnya. keluar dari perkarangan sekolah ini.
" berhentilah menyakinkan mereka kak. kakak malah membuat kita dalam keadaan sulit saja" protes Lexsa. saat mereka sudah keluar dari perkarangan sekolah.
" sayang sekali mereka tidak percaya" rasanya Lexsa ingin membunuh lelaki di sampingnya ini. apa apaan dengan ekspresi kecewa itu. apa dia sangat berniat untuk menyakinkan mereka. dasar gila.
" apa kakak ingin membuat kita dalam bahaya. kakak benar-benar ingin membunuhku". ucap Lexsa marah.
Alex terkekeh pelan. sepertinya gadisnya ini. sangat sensitif dengan hubungan mereka.
" tenanglah kau akan berumur panjang selama aku yang menjadi kekasihmu sayang" balas Alex sambil menatap menyakinkan.
" umur pendek baru benar" sangah Lexsa sebal.
apa nya yang umur panjang kalau tiap saat kakaknya ini hanya akan membuatnya jantungan dengan semua tindakannya. sepertinya dia harus kedokter kapan-kapan. untuk memeriksakan kesehatan jantungnya.
**