Butiran air dalam awan terbentuk, mengundang mendung memanggil hujan, membawa serta gemeruh yang membuatku takut, pelangi tak mungkin datang semudah itu. Dan kamu tidak mungkin menghilang seperti itu, aku masih pemegang tali utama bukan?.
***
"wah wah. pantas saja kau tidak mengunjungi ku Alex. ternyata karena ini" Lexsa langsung mendorong tubuh Alex kasar , dia kenal dengan suara itu sangat sangat kenal.
" kak Ken" Lexsa menatap tak percaya rasanya dia ingin menghilang saja. Ken pasti akan marah besar pada mereka . dan kemudian orang tua mereka akan tahu. keluarga mereka akan tahu tentang hubungan terlarang ini.
.
" jadi ini yang kalian sembunyikan" Ken semakin melangkah mendekat. keringat dingin terus mengalir dari kening Lexsa. tangannya seolah mati rasa. dia terus meremas tangan Alex. seolah meminta kekuatan. dia tidak sanggup kalau semuanya akan tahu.
apa yang akan terjadi padanya. mommy dan Daddy nya pasti akan sangat kecewa padanya. dan kakaknya. dia tidak ingin itu terjadi.
tapi semuanya sudah terlambat. salah satu keluarganya sudah tahu. ken sudah tahu .. dia bukan lelaki bodoh yang bisa dibohongi. setelah ini . alasan apapun tidak akan dapat di terima.
***
Ken menatap tajam kedua sepupunya yang sedang menatap nya penuh makna. tapi hanya satu yang dia tahu.
Princes nya ketakutan.
Alex memperhatikan tangan yang menggenggam tangannya erat.. dia tahu.
gadis nya takut.
" ada apa kau kesini" ucap Alex dingin. seolah tak terjadi apa-apa disanaa.
" wahh.. apa kamu tak merasa bersalah Alex. apa kamu tidak takut. kalau aku akan melaporkan ini pada Om dan Tante. " Ken tersenyum tipis. dan itu membuat Alex muak . Ken melangkah pelan. kemudian berdiri tepat di depan Lexsa.
Lexsa menatap khawatir. ini semua diluar rencananya. dia terlalu terbuai. dengan iblis tampan disampingnya ini.
" sudah berapa lama kalian pacaran" tanya Ken langsung. Lexsa menatap khawatir. seolah lidahnya mati rasa. dia tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun.
" ini... "
" sudah lama" potong Alex cepat tampa rasa bersalah.
lexsa menatap tajam lelaki disampingnya. bisa-bisanya dia bersikap seperti itu.
sebuah senyum kecil berhias di bibir Ken. Alex semakin muak. itu hanya senyum palsu. yang seharusnya tidak dinampakkan di depan mereka. walaupun dia khawatir. kalau kalau ken benar benar melaporkannya.
" Ck!!. apa kalian ingin membuat Om dan Tante jantungan. hubungan kalian ini. hanya akan merusak citra perusahan keluarga kita" Ken menatap Tajam kedua org di depannya ini.
" momy hiikk... " Lexsa menghapus pelan air matanya. rasanya sungguh sakit sekali.
Alex merangkul bahu Adiknya lembut. seolah memberikan kekuatan pada adik kecilnya.. dia tahu Lexsa merasa bersalah. tapi dia juga tidak ingin melepaskan gadisnya ini untuk org lain. apapun yg terjadi.
Apa dia terlalu egois. dengan menahan kebagiaannya tetap di sampingnya.
"Ssssst.. tenanglah semua akan baik-baik saja, aku janji" ucap Alex sambil menyandarkan kepala Alexsa di dadanya. membiarkan gadis itu tahu bagaimana jantungnya berdetak sekarang.
" akhiri hubungan terlarang ini. sebelum semuanya terluka" ucap Ken Final. Alex menatap tajam sepupunya itu. dia tidak suka. tidak ada yang boleh memisahkan mereka. tidak boleh.
" tidak akan ada yang terluka. kami akan pergi dari sini. setelah lulus SMA. aku dudah mempersiapkan semuanya. kalau kau hanya ingin menyuruh kami berpisah. maka pergilah. karena keinginan mu itu tidak akan terwujud" ucap Alex dingin. Ken memandang tabjub. ini adalah kalimat terpanjang yang pernah di dengarnya keluar dari mulut sepupunya ini.
seorang putra mahkota kerajaan Wilshon.. yang akan mewariskan semua kekayaan Robert Wilshon. tidak boleh melakukan kesalahan. seseorang yang akan menduduki puncak tertinggi nantinya. tidak boleh menghancurkannya. sebelum penobatannya di lakukan. itulah dunia bisnis. sangat kejam memang. tapi itulah dunia mereka.
" kau hanya akan menyakiti semuanya" ucap Ken Lagi.
" masa bodo dengan semuanya. Alexsa Wilshon hanya milik seorang Alex Wilshon. tidak ada yang dapat merubahnya. " ucap Alex final.
" kau hanya akan memberikan peluang besar untuk para musuh kita untuk menghancurkan keluarga kita" ucak Ken
" kalau begitu jangan sampai mereka tahu" Alex masih dengan keras kepalanya. walaupun Alexsa menangis di dadanya. dia tetap tidak ingin melepaskan gadisnya..
Ken menghela nafas berat. ini memang terlalu mengejutkan. tapi mau bagaimana lagi. seorang gadis yang sedang menangis ketakutan di dada sepupunya itu. sungguh menyanyat hatinya..
" baiklah kalau itu yang kalian mau" Lexsa memejamkan matanya pelan. takut dan khawatir sekarang menjadi satu di hatinya.
" mau bagaimana lagi. terserah kalian lah" ucap Ken Pastrah. sambil mengambil tempat duduk di samping Lexsa.
" Apa?" Lexsa menatap terkejut sekaligus tak percaya dengan apa yang baru di dengarnya.
" jangan sampai kau membuat Princes Terluka" ucap Ken menatap tajam sepunya, penuh ancaman
" tidak akan" balas Alex sambil tersenyum penuh makna.
" kalau dia menangis lagi dan itu karena mu. aku akan mengambilnya dari mu" Ken menatap sungguh sungguh. dia tidak main-main dengan kata-katanya.
" coba saja kalau kau bisa. " Alex semakin mengerat kan pelukannya. seolah tidak ingin lepas.
" aku tidak main- main Alex" Ken menatap tajam lelaki yang sedang mengecup puncap kepala Lexsa.
" aku juga" balas Alex sambil mengelus lembut lengan Lexsa. seolah mengatakan semuanya baik baik saja.
" kalau...."
" Diam.." bentak Lexsa muak. dia masih belum mengerti dengan semua keadaan ini.
" Apa maksudnya semua ini" tanya Alexsa setelah berhasil menghentikan tangisnya.
"Aku tidak akan melaporkannya pada Tante Princes" ucap Ken menyakinkan.
" Apa?. " Lexsa masih dengan keterkejutannya. bukannya tadi sepupunya ini sangat bersikeras ingin memisahkan mereka, kenapa sekarang tidak.
"kenapa tidak jadi". Ken menatap bingung sekarang malah dia yang dibuat kebingungan.
" memang seharusnya kakak tidak melaporkan ini pada Mommy dan Daddy. tapi seharusnya kakak membantu ku menghentikan kegilaan sepupumu ini. bukannya mendukung kak Alex. kalau begini kan Rugi lo sudah tahu"
"Apa?." sekarang malah Alex yang mengumamkan kata itu. adiknya ini memang benar benar dahh...
Ken menatap tabjub dengan apa yang baru di dengarnya. tatapannya menatap Alex seolah berkata.
sepertinya mudah merebut Alexsa dari lo.
kau tidak akan bisa Ken!
" iii merugikan" ucap Alexsa lagi. sambil menatap Ken tajam meremehkan.
"Apa?. " tanya ken. apa dia salah karena sudah mendukung.
" tapi BTW sudah berapa lama" tanya Ken penasaran
" tidak perlu tahu . tidak membantu" ucap Alexsa cepat sebelum Alex memberi tahukannya.
" Princess. apa kau benar benar ingin berpisah dari ku" tanya Alex ingin tahu.
" ia. " balas Lexsa sambil bangun dari posisi duduknya dan melangkah pergi dari sana
" hy .. kita belum selesai bicara Alexsa. ... Alexsa..." ucap Alex sambil berteriak nyaring.
Ken langsung menutup cepat telinganya.
" kuping gue bisa budek oi" teriak Ken tak kalah nyaringnya.
" bodo" balas Alex sambil beranjak pergi dari sana mengejar Alexsa.
" lah malah gue di tinggal.. oi tunggu" ucap Ken sambil ikut mengejar alexsa.
dia yang kesini ingin memberi kejutan malah dia yang dikejutkan. dia yang rasanya ingin menghajar Sepupunya itu. malah sekarang mereka main kejar-kejaran. untung dirumah sedang tidak ada nyonya dan tuan Wilshon. kalau tidak ini pasti akan jadi bencana.
dia harus berbicara empat mata dengan sepupunya itu. dia tidak lupa dengan grandma nya yang sangat ahli dalam mencari informasi. dia yakin granma nya itu sudah mencium bau busuk ini. pasti. dan itu sangat pastii.
lima tahun sudah berkecimpung di bisnis gelap. selalu berteman dengan bahaya dan senjata. sudah mendidik dirinya untuk selalu peka. dengan apa yang terjadi. dan akan terjadi.
***