webnovel

My Enemy,My Lovely

"Masa muda gue udah hancur,Lo gak perlu sok baik lagi" Manda, gadis muda yang masih saja mencari siapa kekasih sebenarnya. Siapa yang mencintai dirinya dengan sebaik mungkin. Gadis itu,masih mencari kebenaran identitasnya sendiri. Entah kenapa perkataan orang disisinya itu seperti magnet yang selalu membuatnya tertarik untuk mencari sesuatu walaupun sudah dilarang. Katanya percuma, jadi bego itu gaenak. Mau tau gak ceritanya? Baca aja kuy. 'Gak ada yang bisa nentuin takdir,begitupun masa depan kamu Manda' . . . . WARNING!!!! -BAHASA TIDAK BAKU -AGAK SEDIKIT RECEH.

Vvvvxyr · Adolescente
Classificações insuficientes
49 Chs

Chapter44

"Lupain siapa?" tiba-tiba saja Manda datang dan menghampiri dua pria ini dengan muka penuh tanya.

"E-eh Manda" canggung Razha.

"Lupain siapa bang? kak? Manda nanya loh masa dicuekin" kini Manda menatap satu persatu dua pria ini dengan tatapan yang tidak bersahabat.

"I-itu kerjaan Abang. Iya kerjaan Abang yakan zha?" akhirnya Zaky berhasil menemukan satu alasan yang memang kurang masuk akal itu.

"I-iya kerjaan. Katanya Abang kamu mau lupain dulu kerjaannya. M-maksudnya kerjaan yang mau dikerjain Abang kamu nanti" Razha pun menuruti permainan Zaky.... ada-ada saja.

"Kenapa dilupain? Emang Abang gak perlu kerja? Abang tuh sekarang harusnya udah kerja. Abang juga kuliah salah jurusan". kini kemarahan Manda meluap karena Manda percaya jika abangnya akan melupakan pekerjaannya itu. Syukurlah mereka berdua mendapatkan keberuntungan kali ini.

"E-eumm maaf dek tapikan emang Abang bagusnya disitu. Dan Abang juga kata papa gak perlu ngambil jurusan karena kan yang punya kantor perusahaan itu papa. Jadi kata papa Abang bisa jadi CEO langsung gak perlu susah-susah di pilih atau di seleksi segala macem deh" bangga Zaky. Saking bangganya, nada pengucapan Zaky seperti mengejek. ya,mengejek siapa lagi kalau bukan CEO muda yang duduk di seberang Manda.

"Lu ngejek gua bang? Eh tapi lebih bangga ya gua lah" kini Razha yang merasa dirinya dibawah dan langsung membanggakan diri.

"Kenapa?" tanya Manda yang sudah biasa melihat pemandangan seperti ini sejak ia pindah ke Amerika.

"Soalnya kak Razha jadi CEO di perusahaan kakak itu berkat kakak sendiri. Gak kayak Abang kamu ada embel "papa" nya. Ini murni 100% hasil kak Razha. Ada satu hal yang harus Manda punya kalau mau seperti kak Razha" sesudah menyombongkan diri dengan nada menjengkelkan itu Razha memilih untuk memberi Manda solusi supaya dirinya cepat kuliah atau cari kerja.

"Apa itu kakak-ku tercinta?" kini Zaky menggoda Razha karena tahu bahwa ini rencananya untuk mengambil hati Manda. Apalagi kalau bukan? Ah Razha ini benar-benar memang tidak bisa berhenti.

"Apaan si lu bang" tidak disangka,respon Razha hanya sebatas 'apaan' padahal Zaky ingin yang lebih. Misalnya saat ini juga mereka baku hantam? mungkin.

Manda yang melihat mereka berdua ini tak kunjung akur juga dari tadi. Membosankan. Itu yang Manda rasakan saat ini. Kenapa pria dihadapan dan di sebelahnya ini seperti anak berusia dua tahun yang sedang memperebutkan mainan? Ohh bagaimana ini dengan keperjakaan yang mereka miliki? Bisa-bisa mereka tak diakui lagi jika mereka ini sebenarnya pria dengan kelebihan yang mereka punya masing-masing.

"Kamu harus percaya diri dan kerja keras Manda. Kalau kamu punya itu semua kamu pasti bisa meraih semua cita-cita kamu. Jangan lupa juga kamu kalau sudah kerja keras istirahat nanti sakit kak Razha juga yang capek,bener gak?" Razha ini memang minta dikunyah ya, sesudah dia memberi motivasi malah menjadi orang yang tidak ikhlas karena sudah menolong dua kakak-beradik ini.

"Kalo lu gak mau nolong kita lagi pergi aja Sono lu pulang sana lu" Zaky yang sekarang lelah akan perdebatannya pun langsung pergi meninggalkan Manda dan Razha sambil mengoceh tak jelas.

"Hufftt kalian ini kaya Manda sama Salsa waktu SMA dulu. Kenapa sih suka banget ributin masalah kecil hh" kini Manda yang mengeluh karena dua pria ini...ahh benar-benar sudah tidak bisa diucapkan dengan kata.

.

.

.

"Udah lama ternyata gua gak rasain angin segar kayak gini. Coba aja dari kemaren-kemaren gue kesini" Manda sekarang sedang menikmati indahnya suasana menjelang akhir pekan ini. Sudah lama sekali Manda hanya terdiam di rumah Zaky dan terkadang shopping sesekali. Tapi sekarang Manda benar-benar bebas tanpa gangguan dua bocah lelaki itu lagi,maksudku pria.

Manda menikmati suasana ini,karena jarang sekali di negara yang maju ini mendapati suasana alami seperti di pedesaan. Ngomong-ngomong Manda jadi rindu Susana di negara tempatnya dulu bertemu dengan seseorang yang mungkin sekarang sudah tidak diingatnya.

Saat Manda tengah asyik menikmatinya. Tiba-tiba ada seseorang yang menegurnya. Sepertinya ia tak asing dengannya.

"Halo" sapa orang itu.

"Hai" ucap Manda yang tersadar ada orang yang mungkin sedari tadi memperhatikannya?

"Lo..ekhem maksud saya.."

"Tenyata kamu bisa bahasa Indonesia?" tanya Manda sekaligus memotong perkataan dia.

"E-ekhem bisa. Saya lahir disana. Dan kebetulan saya bertemu dengan orang yang bisa berbahasa Indonesia juga" ramah orang itu dan tersenyum.

Disaat tersenyum orang itu menunjukkan lesung pipi yang sangat manis cocok sekali dengan wajahnya yang tampan.

Tanpa Manda sadari Manda memperhatikan orang itu sambil menyentuh lesung pipi yang dimiliki orang tersebut. Orang itu hanya terdiam sambil tersenyum lalu Manda tersadar dan meminta maaf.

"Ahh maaf tadi aku.."

"Tidak apa-apa" ucap orang itu lalu menunduk.

"Ahh emm kita bisakan bicara dengan santai?" ucap Manda yang merasa canggung.

"Ahh baiklah"

Oh Suasana macam apa ini? Canggung sekali. Mana orang itu begitu menggemaskan saat Manda memintanya berbicara dengan santai. Apa kalian tau? Orang itu wajahnya sekarang setengah memerah. /Ahh pengen nyubit:(/.

"Emm anu aku mau tanya boleh?" ucap Manda yang mencoba mencairkan suasana awkward ini.

"Silahkan tanya aja. Sebelumnya..aku seumuran kok sama kamu..Ma-manda" kenapa dia malah tersenyum lagi yaampun..

"Ahh emm baiklah. aku cuman mau tanya apa Bella anak kamu?" apa-apaan Manda ini. Jelas-jelas dia papanya Bella. Kenapa salah pertanyaan Manda? Oh aku tau kau sedang gugup. Tapi ayolah~.

"Ehh i-iya Bella anak gu...aku" hampir saja mengucap kalimat yang akan dia sesali di kemudian hari.

"Ahh pantas saja cantik dan baik seperti ayahnya" Kini manda tersenyum dan membuat ayah Bella ini terdiam sambil terus menatap Manda.

"M-maaf apa ada yang salah?" tanya Manda yang membuyarkan lamunan ayah Bella.

"Ohh maaf gu..saya ahh aku ahh maaf" ayah Bella kini kehilangan kata dan mereka langsung tertawa karena mungkin sekarang ayah Bella sedang gugup?.

"Eoh ya kau sedang apa disini?" tanya ayah Bella.

"Aku hanya menikmati kehangatan. Udah lama juga aku gak jalan-jalan sekalinya jalan dapet bonus pemandangan indah ini" Manda menatap matahari yang akan tenggelam beberapa menit lagi. Ini membuat Manda merasa pusing karena sepertinya Manda merasakan jika ia pernah merasakan ini dengan seseorang.

"Ahh begitu. Oh maaf Manda aku harus pulang pasti Bella menunggu di rumah. Maaf ya Manda sampai jumpa" pamit ayah Bella dan meninggalkan Manda sendiri di tempat itu.

"Ahh iya hati-hati" teriak Manda.

"Yaaa"..

.

.

.

.

"Gue kenapa sih ahahahh. Kenapa harus canggung coba? Ck!! Nyusahin emang. Tiap hari juga liat Abang yang tampannya gak jauh dari... Ahh sial bahkan gue gak tanya siapa namanya hh. Pulang aja deh pasti Abang nyariin" Manda merutuki dirinya sendiri sambil berlalu meninggalkan tempat tersebut.

.

.

"CK,dasar jalang!!".

.

.

.

.

.

.

*************

GUYSS YUHUUYY..

VOMMENT YAWW❤️

EH IYA GUA CUMAN MAU BILANG MANGAP YA GUA RECEH TAPI KAN UDAH ADA DI SINOPSIS KALO AGAK RECEH.

KEMAREN GUA MAU UP UDAH HAMPIR 1K WORDS NYA EH PAS DI CEK LAGI MALAH TINGGAL 20WORDS ANJIR MEMANG SEDIH HAMBA:(

DAN JUGAAAAAAAA GUA MAU BILANG KALO BUKU INI KAYAKNYA BANYAK BACOTAN GUA YANG GAK PENTING DAH🤣🤣

GUA LIAT/BACA BENTAR NOVEL PUNYA ORANG LAIN GAK KAYA GUA DAH BANYAK BACOT AUTHORNYA..WKWK

NOVEL ORANG TUH KAYA 100% CERITA GADA BACOTANNYA. APA CUMAN GUA YANG BANYAK NGEBACOT HUHU🤧