Hari ini Zaky sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Semenjak kejadian datangnya Bella,Razha agak sedikit was-was jika mendapati orang yang sangat 'mirip' dengan Reza itu. Kla suatu saat Zaky melihatnya,oh tidak,hancurlah kehidupannya. Karena mungkin saja Zaky akan menghabisi Reza atau mungkin Manda mengingat Reza dan Zaky merestuinya? Oh Razha sangat akan patah hati.
Tapi jika dipikir-pikir Manda tak mungkin bisa mengingat kembali Reza jika dirinya sendiri jarang sangat bertemu dengan Reza. Ahh,lega jika pikiran Razha sudah bersih seperti ini.
"Bagaimana kita jalan aja by?" ucap Razha sambil melihat arloji bermerek dan berwarna emasnya itu. //Ohh author insekiur:(//.
"Kakak bicara sama siapa?" tanya Manda dan membuat Razha kembali sadar,sejak tadi Razha memikirkan tentang Manda dan membuat dia keceplosan berbicara by a.k.a baby.
"A-ahh emm maksud saya ky nah Zaky maksudnya" Zaky yang paham dengan pikiran Razha ini hanya terkekeh geli mendengarnya. Ada aja alasan yang di keluarkan oleh Razha jika saat kepergok salah bicara oleh Manda.
"Ada-ada aja lu. Taksi cepet kali gua capek. Ya kan dek? Abang gak boleh kecapean kan?" tanya Zaky dan Manda menganggukkan kepalanya sedang.
"Tuhh lu liat. Gua menang lagi 2:0" Daritadi mereka terus meminta seperti siapa yang Manda perhatikan. Manda tidak tahu mereka sedang apa. Daritadi hanya menghitung skor saja.
"Ehh Manda tapi kan Abang kamu harus banyak jalan juga biar gak terlalu pusing kalau nunduk" ucap Razha membuat Manda memandang Zaky dengan tatapan kasihan.
"Ya,kata dokter Abang harus jalan terapi. Tapi meskipun kita kaya kita ini harus hemat. Dokter bilang terapinya bisa dilakukan di rumah saja,dan tentunya gampang, Abang tinggal sering berjalan kaki. Kalau begitu ide bagus kita jalan saja bang,soalnya Deket juga cuman beberapa kilometer dari sini" ucap Manda yang hampir menghentikan taksi dan berjalan melalui mereka berdua.
Ucapan Manda membuat Zaky melongo karena adiknya ini terpengaruhi oleh ucapan Razha. Bisa-bisanya Razha menghasut adiknya. Untung saja cuaca Amerika saat ini tidak terlalu panas hanya saja memang melelahkan jika konglomerat seperti Zaky berjalan kaki. Apalagi Razha pengusaha muda yang sukses menjadi CEO di usianya. Ini mungkin akan cukup memalukan. Tapi,mereka tidak boleh manja. Ingat,saat di negaranya yang dulu,mereka hidup jauh dari orang tua.
"Gimana bro? 2:1 ya? haha" ucap Razha membuat Zaky hanya memutar bola. matanya malas dan Razha mengikuti Manda yang sudah berjalan di depan sana sejak tadi.
Zaky pun akhirnya mengikuti Manda dan Razha sambil berlari kecil untuk menyesuaikan langkahnya bersama Manda.
***
"Abang capek?" tanya Manda yang sedikit lagi mereka sampai di rumah Zaky.
"Gak huh cuacanya gak panas tapi kok gerah ya" Zaky menjadikan bajunya sebagai kipas. Jangan lupa dengan tangan Zaky bekas suntikan infus karena ia telah dirawat.
"Aduhh pusing banget kita bentar lagi sampe kan?" gaduh Zaky yang sudah kehilangan arah kali ini. Hidung Zaky mengeluarkan darah. Ini membuat Razha mengingat jika Zaky 'Tidak boleh sampai kecapean' itu kata dokter. Ahh sial Razha akan sangat bersalah kali ini membuat Zaky menjadi seperti ini bahkan ini bukan untuk pertama kali.
"Abang kenapa? Yaampun darahnya. Ayo bang sebentar lagi kita sampai" panik Manda kemudian menuntun Zaky untuk segera berjalan cepat menuju rumahnya. Razha membantu membawakan barang Zaky dan membukakan pintu untuk mereka.
"Masuk" perintah Razha yang membuat Zaky menatapnya tak suka.
"Ini rumah gua kenapa lu yang nyuruh masuk" Ucap Zaky dengan nada sedikit meremehkan.
"Ah bang,rumah lu bahkan lebih kecil dari rumah gua. Kenapa sih panasan banget jadi orang,lagi sakit juga udah sana masuk. Manda bawa Abang kamu masuk bersihkan darahnya dan kasih vitamin" perintah Razha membuat Zaky mengusap hidungnya perlahan.
"Iya kak" patuh Manda.
"Ayo bang" ajak Manda kemudian Zaky hanya bisa pasrah dan mengikuti Manda ke lantai dua.. daerah privasinya dan keluarga atau orang yang ingin bertemu dengannya secara rahasia atau mungkin tidak ingin diketahui orang banyak.. untuk segera di obati.
"Abang masih pusing?" tanya Manda sambil menyuapi Zaky dengan vitaminnya.
"hmm sedikit sayang,oh iya Abang waktu itu ada telepon masuk dari Salsa tapi Abang gak angkat. Takutnya kamu marah" ucap Zaky lalu meminum air putih.
"Salsa suka hubungin Lo bang?" tanya Razha dan dibalasi anggukan oleh Zaky.
"Salsa kok cuman hubungin Abang,kenapa gak hubungin aku?" kesal Manda sambil meremas pakaian yang sedang dipakainya.
"E-eh waktu itu Salsa bilang dia hubungin kamu berkali-kali tapi handphone kamu gak aktif katanya. Malah dia ngobrol terus sama operatornya" serius Zaky membuat Manda bertanya-tanya.
Menghubungi? Bahkan Manda tidak mendapat panggilan dari siapapun kecuali dari Razha. Bahkan Manda tidak mengganti nomor nya dari sejak SMA bertemu dengan Salsa. Bagaimana bisa? Apakah Zaky berbohong? Atau Salsa yang berbohong??
"O-oh gitu ya. Ya udah Manda ke kamar mandi dulu" ucap Manda hendak pergi namun terhenti oleh ucapan Razha.
"Mau aku anter?" tanya Razha membuatnya mendapat gamparan keras di area tangan atasnya.
"Bercanda bang aelah. Gitu doang ngambek si doi" ucapannya membuat Zaky kembali menggampar Razha.
"Lu kalo mau bercanda jangan kelewatan lu. Awas aja sampe adek gua lecet gara-gara lu gua gak akan tinggal diem. Liat aja!" ancam Zaky dengan mata tajamnya.
"Ish nyusahin aja ini udah diujung" ucap Manda membuat Razha tertawa.
"Hahaha lagian kamu ngapain liatin kita lagi tengkar? Udah sana. Mau aku temenin?" tanya Razha yang mendatangkan lagi tangan Zaky yang mengeras di tangannya.
"B-becanda bang hahah" teriak Razha membuat Manda malu dan langsung berlari.
"Hahah adek lu lucu bang buat dikerjain" ucap Razha masih sambil diiringi tawanya.
"I-iya sih adek gua pantes dijadiin tempat buat ngerjain. Eh tapi gua harus ngurus kantor papa mulai besok,papa kan gatau kalau gua kondisinya kaya gini" ucap Zaky bersedih.
"Y-ya maaf bang,yaudah urusin aja kerjaan lu dulu. Manda aman sama gua" Razha mencoba untuk meyakinkan Zaky. Tapi ada sebuah kecemasan yang mendalam pada Manda perihal dahulu dia pernah diculik berminggu-minggu dan menyebabkan dia tidak mengenal lagi Afin.
"Gua udah maafin lu. Oh gua jadi penasaran si Reza kemana ya setelah tiba-tiba ngilang gitu" pengucapan Zaky itu ambil diiringi wajahnya yang sangat tampan dan menjadi sangat mengerikan jika membahas tentang Reza.
Razha mendengarnya pun menelan salivanya sendiri dengan susah payah. Kondisi macam apa ini? Jangan sampai Zaky tahu jika Reza ada di Amerika juga. Ohh rasanya ingin mati saja Razha hari ini.
"K-kenapa lu ngomongin dia sih bro,sekarang have fun ajalah.. Lupain si Reza toh Manda juga udah lupakan?" ucapan Razha membuat sang empu menjadi sangat penasaran pasalnya kelihatan dari sikap Razha yang seperti sedang menyembunyikan sesuatu.
"Lupain siapa?"...
.
.
..
.
.
.
..
******
Hello..
HAPPY READING GUYS 😌
MAAP YA GUA JARANG BANGET UP TAPI YAUDALAYAAA KAN GUA UDAH BILANG KALO BUKU INI BAKALAN SELOO APDET NYA.
MAKASIH BUAT READER BARU JUGAA❤️
KALIAN SEMUA SAMA KOK MAU YANG BARU MAU YANG UDAH NEMENIN GUA DARI BUKU INI TERBIT, KALIAN SEMWA BERHARGA BUAT GUAA❤️😊
KALIAN PIKIR MUNGKIN DI CHAPTER AWALAN GUA ALAY ATAU GIMANAA GITU..
YAA SOALNYA GUA JUGA NYESUAIN DIRI DULU DI SINI.. DAN YAA UDAH KEK HABITAT GUA.. DI AWALAN GUA BINGUNG NI CERITA GUA PUBLISH AJA APA GIMANA TAPI GUA COBA LANJUT DULU LAH.. TAPI KALO NGERASA GAK BAGUS TOLONG DONG KASIH ULASAN..
DAN KALO MISAL ADA SALAH PENGEJAAN KATA TERUS ADA SALAH SERVER GUA MINTA MAAF YA....
MAAF BANGET BAGI YANG MERASA EMANG BUKU INI TUH BANYAK BAHASA KASAR NYA TERUS KURANG BAKU. SOALNYA GUA JUGA NGERASA WKWK. //serius//
Dahlah gitu aja. Mangap Capslock emang udah 'kebiasaan' gua wkwk.
JAN LUPA PADA VOMMENT YAWW..❤️power stone juga dong eheq👉👈😌
KAGA NGAPA DAH KALIAN MASIH MALU-MALU KAGA NGASIH ULASAN GAPAPA GUA NGARTI.
TAPI KALO SUATU SAAT... GUA MINTA KERJASAMANYA YA BUAT MISAL BANTU GUA GITU KASIH ULASAN BIAR BISA BENER PENGEJAANNYA YA.. YA..YA..YAA.....YAAAAAA ....
NII GUA UP MALEM HARUS ADA YANG BCA POKOKNYA GAMAU TAU :V
SEKIAN BACOTAN GUA:")