Takdir yang bermain

"Kamu bersikap aneh Ya. Kamu minta berendam di air dingin selama tiga jam, tapi kamu pingsan setelah itu." Aya terdiam menunduk memperhatikan jari-jarinya, pantas saja buku-buku jarinya berkerut.

"Hanya itu?" Tanya Aya memastikan. Aya yakin pasti ada ha lain lagi.

Ketiga orang yang ada di sana mengangguk membenarkan. Aya menghela nafas panjang. Sudah mendapat ceritanya juga tidak membuat Aya mengingat kejadian itu. Anehnya Aya sama sekali tidak tahu mengapa dirinya meminta untuk berendam di air dingin selama tiga jam?

"Kalian memperhatikan sesuatu enggak?" Tanya Aya mencoba mencari tahu apakah ada hal yang lain. Hal lain yang lebih mencurigakan.

"Apa Ya?" Tanya Tian.

Aya terdiam sejenak, menarik nafas dalam-dalam.

"Kalian yakin kalau saat itu aku? Maksudku benar-benar aku yang ada di dalam tubuh ini?" Tian, Verdi dan Wati diam seribu bahasa. Kejadian itu memang tidak bisa di bilang cepat untuk di perhatikan. Namun mereka tidak menyadari hal itu.