[Deja vu] Beberapa orang mungkin pernah mengalami yang namanya “Deja vu” di mana fenomena merasakan sensasi kuat bahwa suatu peristiwa atau pengalaman saat ini sedang dialami atau sudah pernah dialami di masa lalu. Perasaan itu terkadang membuat seseorang mengetahui apa yang hendak terjadi ke depannya, dan menjadikan diri orang tersebut mengingatnya kembali setepat mungkin. Tapi, tak semua orang akan percaya jika orang yang memiliki Deja vu ini menceritakan apa yang pernah orang itu alami sebelumnya, bahkan mungkin dianggap sebagai kekonyolan belaka! Kini, ada seorang gadis yang merupakan murid pindahan dari Tokyo, dia untuk pertama kalinya mendapatkan sebuah mimpi secara realistis di mana seseorang yang berada di tempat tinggalnya sebelumnya tersambar oleh petir. Dia pernah menceritakan pada teman-temannya sebelumnya, dan banyak orang yang hidup di kota metropolitan ini tidak percaya dengan hal itu. Beberapa orang mulai menganggapnya aneh, dan mengada-ngada saja. Tapi, apa yang terjadi selama satu minggu kemudian? Deja vu yang dia alami itu menjadi nyata. Seakan-akan tak percaya, kemampuan semacam apa yang dia miliki? Ketika dia tertidur, mimpinya itu selalu menjadi nyata. Sejak sebulan terakhir, gadis itu mengurung dirinya, dia tidak berani untuk melangkah ke luar lagi bahkan menginjakkan kakinya ke sekolah. Deja vu yang berisi kemungkinan-kemungkinan buruk itu terus menghantui dirinya, hingga dia tidak punya harapan untuk hidup normal lagi. Namun, di saat itu .... Saat dirinya merasa terpuruk, seorang anak lelaki menghampiri dirinya, mencoba untuk mendengarkan keluh kesahnya, dan mencoba mempercayainya. Hanya dia, seorang anak lelaki berhati lembut yang tidak menganggap dirinya aneh. Perlahan pertemuannya dengan anak lelaki itu mengubah dunianya, yang semula kehidupannya kelam kini dia dapat tersenyum lebar. Kedekatan mereka pun menciptakan ikatan cinta, dan dia merasa kalau lelaki itu adalah orang yang ditakdirkan untuknya. Tapi, keanehan terjadi lagi .... ‘Tidak mungkin! Ini tidak mungkin! Ini hanya mimpi, kan?’ ‘Kuharap mimpi ini tidak akan pernah terjadi lagi!’ ‘Aku tidak ingin kehilangan dia, aku masih ingin hidup bersama dengannya, menua bersama dengannya, aku selalu ingin berada dalam belaiannya, dekapannya, aku menyukai senyumannya, dia adalah orang yang penuh dengan kehangatan tapi, kenapa mimpi itu ...!?’ Mungkin cepat atau lambat, hal yang berbahaya akan menimpa seseorang yang dicintainya. Mampukah dia mengubah nasibnya itu?