webnovel

Love In Time Travel - God Of Egypt

Kisah Cinta Yang berbeda, Penuh Perjuangan dan Pertarungan - Tidak hanya untuk menyelamatkan satu orang, tapi... umat manusia. Ilona adalah seorang wanita muda yang cantik, dan merupakan seorang arkeolog muda berbakat. Sebuah penemuan terbesar saat ia berada di Mesir, membuatnya terjebak dalam perjalanan waktu. Saat itu Ilona bertemu dengan Pangeran Ramses, seorang calon raja Mesir yang sangat tampan, dan juga terkenal dengan sifatnya yang tidak memiliki belas asih dan rasa kasih sayang. Pertemuan Ilona yang tidak sengaja dengan Pangeran Ramses, membuat dirinya dijadikan sebagai kandidat Ratu Mesir. Seiring dengan waktu, Ilona dan Ramses saling mencintai, tapi ketika rasa cinta itu sudah tumbuh - mereka tetap harus terpisahkan. , Karena mereka harus menjalani kutukan 7 masa, agar cinta mereka bisa bersatu untuk selamanya. Mampukah Ilona dan Ramses mewujudkan cinta mereka? Dan melewati kutukan dalam 7 masa? cek virtual karakter yang saya buat ya https://youtu.be/qSQ-uhzxnBg

Sita_eh · Fantasia
Classificações insuficientes
91 Chs

Pernikahan - Tamu Tak Diundang

*Flashback saat Ussermaatre menahan Seqenenre, Munthy, dan juga Ilona

Ussermaatre memperhatikan Ilona yang lebih dulu meninggalkan aula utama kerajaan, sedangkan Seqenenre dan Munthy masih berada diantara mereka. Dan untung saja kedua tangan mereka sudah terlepas dari belenggu emas, walaupun para algojo masih berada diantara mereka.

"Apa kalian yakin dengan pernikahan ini?" Ucap Ussermaatre, dan masih duduk pada singasana miliknya. Kemal yang berada disampingnya berbisik pada telinga sang Raja, setelahnya Ussermaatre memanggut pelan seraya berpikir.

"Yang Mulia Raja Agung." Ucap Munthy dengan sopan, membuka pembicaraannya. "Bukankah kita pernah membahas ini sebelumnya? Sebuah ramalan seseorang yang datang dari masa dan waktu yang berbeda, yang akan menjadi ratu dari Mesir untuk mendampingi anda." Munthy sedikit melirik kearah ayahnya.

"Aku tidak pernah menyangka, setelah kita mencari wanita tersebut jauh hingga ke pelosok negeri. Ternyata wanita itu adalah putriku sendiri." Suara Seqenenre yang menimpali, membuat Sang Raja semakin menegakkan tubuhnya.

"Hhmm..." Ussermaatre bergumam dan keningnya yang semakin mengerut.

Saat itu Ussermaatre tidak pernah berpikir kalau Nefertari yang selalu tidak ia pedulikan, akan menjadi pendampingnya. Bahkan menjadi seorang Ratu Mesir, yang akan ikut berkuasa dengannya.

***

Present

Tangan Ussermaatre sudah memegangi tangan wanita yang sudah resmi menjadi istrinya, Ilona sedang membungkuk dihadapan sang raja. Ussermaatre yakin kalau ada ketakutan yang diperlihatkan oleh wanita itu, terlihat dari tangannya yang sedingin es.

"Wahai ratuku, berdirilah. Saat ini kau sudah resmi menjadi ratuku, dan tidak baik jika seorang Ratu Mesir telalu lama untuk membungkuk." Ucap Ussermaatre dengan datar.

Ilona bangkit perlahan, seketika suara tepuk tangan yang meriah menyertainya. Tapi wajahnya masih saja kaku, ketegangan diwajahnya belum sepenuhnya memudar. Tangan sang raja memgangi dagu runcing Ilona, dan wajahnya semakin mendekat kearahnya.

"Yang Mulia, apa anda akan berniat untuk menciumku? Dihadapan banyak warga Mesir yang menyaksikan?" Tanya Ilona dan menelan air ludahnya sendiri, seutas senyum tipis terlihat pada wajah tampan Ussermaatre.

"Semenjak kapan kau boleh mengaturku?" Sindir Ussermaatre.

"Ee... Maafkan aku, aku hanya..." Ucapan Ilona tidak dihiraukan, karena bibir sang Raja sudah mendarat pada bibirnya. Untuk beberapa detik saja Ilona merasakan kelembutan yang teramat berbeda, sepertinya sudah lama Ilona tidak pernah mencium seseorang. Kecuali seekor kucing yang pernah berada di apartemennya dulu, saat ia tinggal bersama dengan ayahnya.

"Aku seperti mencium patung, kau terlalu kaku." Sindir Ussermaatre, dan sudah selesai dengan aksi ciumnya yang tiba-tiba. Tepukan yang lebih meriah terdengar lebih membahana, semua tamu undangan dan rakyat mesir menyambut pernikahan sang Raja dengan perasaan yang senang.

Ussermaatre memutar tubuhnya untuk menghadap kearah depan, tangan kirinya memegangi tangan Ilona. Sedangkan tangan kanannya, terangkat tinggi dan senyum kepercayaan diri sudah ia perlihatkan.

"Hidup Mesir!!"

Ilona terkejut karena suara sang Raja tiba-tiba menjadi besar dan membahana, setelahnya lautan kemeriahan dari tepuk tangan sudah tidak terelakkan lagi. Ussermaatre sedikit melirik kearah Ilona. "Tersenyumlah, dan lambaikan tanganmu seperti apa yang kulakukan." Perintah Ussermaatre, dan Ilona segera menurut.

"Ba... Baik." Ucap Ilona tergagap.

"Aku harap malam ini aku bisa menikmati waktu kita berdua, dan aku tidak suka jika kau mengecewakanku." Balas Ussermaatre dengan suara yang pelan, dan pandangannya masih mengarah pada bagian depan.

Sepertinya kebahagiaan mereka tidak sampai disitu, karena suara yang mirip dengan benturan yang berat. Tiba-tiba terdengar jelas, membuat semua orang terdiam, dan saling memandang dengan kebingungan.

Tidak lama setelahnya kepulan asap hitam yang berputar-putar, mulai muncul dari berbagai titik dan semakin lama jumlah mereka semakin banyak. Tidak!! itu bukan hanya sebuah asap hitam, tepatnya itu tampak seperti bayangan hitam yang sedang mengenakan jubah bertudung.

Kepanikan mulai terjadi, dan para rakyat mesir mulai berlarian untuk keluar dari aula kerajaan. Sedangkan Ilona sendiri bingung, apa yang sedang terjadi?

"LIHAT!! Mereka yang terkutuk!!!" Teriak salah pria mesir dan menunjuk kearah bayangan hitam, dan teriakannya justru membuat bayangan hitam itu tertarik untuk mendekatinya.

Sebuah tangan tanpa kulit, bahkan tulang tanganya bisa terlihat karena daging yang menutupi seakan-akan telah membusuk dan membuat banyak lubang. Bayangan hitam itu melayang-layang diudara, tangannya yang menyeramkan sudah keluar dari lengan bajunya.

Pria yang berteriak tersebut tampak diam dan terpaku, atau tepatnya dia tidak bisa bergerak seperti sebuah mantra hipnotis telah ia terima. Matanya melebar dengan cara yang tidak wajar, dan perlahan seperti ada roh yang keluar dari raganya.

Pria itu menjerit dengan sekuat mungkin, karena rasa sakit yang tidak tertahankan. Tidak lama kulitnya memerah dengan banyak bintik nanah, yang semakin lama semakin besar dan siap untuk meledak kapanpun.

Duaarrr...!!!

Seperti menyaksikan balon yang meledak, itulah yang terjadi dengan pria yang memiliki nasib yang malang. Seketika keributan dan kepanikan semakin menjadi, semua orang berebut paksa untuk keluar, dan mencari jalan keluar dengan berlari cepat.

Para pengawal kerajaan sudah memasuki aula kerajaan, dengan sigap mulai melakukan perlawanan. Walaupun semuanya tampak sia-sian, karena walaupun bayangan hitam itu hanya berjumlah puluhan. Tapi tetap saja ratusan pengawal yang menghadapi, tampak kewalahan. Karena yang mereka hadapi adalah makhluk astral, yang sangat berbahaya.

"Yang Mulia Raja... Sepertinya anda harus menyingkir dari tempat ini. Bersembunyilah... Kami bisa mengatasi para Mothura!" Seqenenre sudah melompat kearah bawah, tangannya sudah memegangi tongkat yang mengeluarkan sinar kebiruan. Disusul dengan Munthy, yang juga sudah menyerang salah satu Mothura yang mendekat kearah mereka.

Sinar biru keluar dari tangannya, membuat gelembung yang besar dan mengurung sang Mothura. Makhluk menyeramkan itu tidak terima, dan terlihat menjerit kesal dalam gelembung yang mengurungnya.

Sebuah mata yang besar keluar terlihat dari tudungnya yang sedikit tersinggap, tangannya mulai mencakar kearah gelembung. Mencoba memecahkan gelembung mantra milik Munthy, "Ayah.." Teriak Munthy, dan mengarahkan gelembung itu pada Seqenre.

Tidak perlu menunggu waktu lama, Seqenenre mengarahkan tongkatnya. Dan sinar biru sudah melesat menghampiri gelembung biru milik Munthy.

Duaarr...

Gelembung biru itu pecah berhamburan, berasamaan dengan Mothura yang terurai menjadi serpihan abu hitam yang melayang diudara.

"Pengawal!!" Teriak Ussermaatre.

"Lindungi Ratu! Dan bawa dia ketempat persembunyian." Perintah Ussermaatre, dan empat orang pengawal khusus langsung menghampiri Ilona yang masih menunjukkan ketakutan.

"Nefertari!!" Sang Raja membuyarkan lamunan Ilona. "Ikutlah dengan mereka, dan saat ini kau harus bersembunyi."

"Tapi... Apa yang sedang terjadi sebenarnya?"

BOOM!!!!

Suara ledakan tiba-tiba saja terdengar dan serpihan batu yang terlempar ke segala arah, mulai memenuhi tempat mereka berada saat ini. Bahkan Ilona melihat Seqenenre yang terpental dan menghantam dinding dengan kuat, menyisakan retakan pada dinding batu yang mulai hancur.

"CEPAT!!! PERGI DARI TEMPAT INI! BAWA SANG RATU PERGI!" Teriak Ussermaatre dengan tegas.

"Yang Mulia Ratu, ikuti kami." Ucap salah seorang pengawal, dan para pengawal mulai mengelilingi Ilona.

jangan lupa ps, review, rate, dan tinggalkan jejak pada kolom komentar ya.. dukung Author selalu.