17 Mothura - Makhluk Yang Terkutuk

Ussermaatre memperhatikan Ilona yang mulai menjauh, bersama dengan empat pengawal yang sudah menuntunnya pada tempat rahasia yang dimaksud oleh sang Raja.

"Beraninya kalian datang ke istanaku!! SIAL!! Kalian semua akan mati ditanganku!!" Ussermaatre melompat tinggi kearah Munthy yang terlihat kewalahan. Para pengawal kerajaan masih memenuhi, dan masih bertarung dengan sengit.

Kedua tangan Ussermaatre merengtang lurus pada samping tubuhnya, sebuah cambuk dan pedang besar muncul begitu saja. Cahaya merah yang menyala terang muncul dari senjata miliknya.

Salah satu Mothura menoleh kearah Ussermaatre, tangan busuknya yang terlihat menjijikkan terangkat. Seaakan-seakan siap untuk mencekik leher sang Raja, suara erangan yang terdengar seram keluar dari mulutnya yang tak berbentuk. Mata satunya yang sangat besar melotot, dan memandang dengan kejia.

"Aaarrrmmmm....." Mothura itu melesat cepat diudara dan menghampiri Ussermaatre tanpa sungkan.

Ussermaatre mempercepat larinya, cambuknya bergelombang diudara dengan cahaya merah yang semakin besar. Setelahnya Ussermaatre melompat tinggi, hingga jaraknya dengan Mothura hanya sejauh satu meter. Dia memutar tubuhnya, bersamaan dengan cambuk miliknya yang sudah melingkar pada tubuh Mothura.

Makhluk itu semakin menggeram kesal, rasa panas mulai menyelimuti tubuh hitamnya. Dan hanya dengan satu ayunan, pedang milik Ussermaatre sudah menghunus mata satunya.

"RASAKAN!! KAU MAKHLUK TERKUTUK!!"

Mothura yang berhasil dikalahkan oleh sang raja hancur berkeping-keping, serpihan hitam itu hampir mengenai tubuh sang raja. Tapi Ussermaatre sudah mengibas dengan pedangnya, membuat serpihan hitam itu menghilang diudara.

"BAAMMMM...."

Ledakan lainnya terdengar, Munthy mulai kewalahan tapi ia berhasil membuat banyak gelembung biru besar yang berisikan Mothura. Dan beberapa dari makhluk tersebut sudah ada yang berhasil, melepaskan diri dari gelembung mantra milik Munthy.

"Munthy AWAS!!"

Seqenenre mendorong tubuh putrinya, tepat ketika salah satu Monthura hampir meraih tubuh putrinya. Munthy terjatuh terkapar diatas tanah, dan disaat itu juga semua gelembung mantra yang susah payah ia buat... terpecah dan membuat Mothura yang ia tahan, berhasil keluar dari kurungan mereka.

Gaungan dan erangan Monthura semakin terdengar menyeramkan, para pengawal kerajaan mulai terlihat kewalaha. "Yang Mulia Raja..." teriak salah satu pengawal yang mendekati Ussermaatre.

Sang Raja baru saja menghunuskan pedangnya pada Mothura yang sudah hancur berkeping-keping. "Sebaiknya anda pergi! Biarkan kami yang menanganinya.." Ucap Pengawal tersebut. Tapi mata sang raja melihat kearah Seqenenre yang membantu putrinya berdiri, dan banyak Monthura yang mendekat dan mulai mengelilingi kearah mereka.

"Mereka tidak akan berhasil!" Ucap Ussermaatre, dan akhirnya ia membuat keputusan untuk tidak melarikan diri.

"Yang Mulia!!" Pengawal yang berada didekatnya berteriak kearah sang Raja, karena sang raja berlari cepat kearah Seqenenre dan Munthy.

Ussermaatre menghempaskan cambuknya keatas tanah, getaran yang disarasakan cukup hebat membuat retakan pada lantai yang mereka pijak. Dan ada gelombang merah yang dahsyat, membuat para Mothura sedikit bergerak mundur.

Munthy terbatuk dan mengeluarkan darah, Seqenenre menatap khawatir putrinya yang sudah banyak kehilangan tenaga. "Munthy... Lebih baik kau berpindah saat ini juga, Biarkan ayah saja yang menangani mereka."

"Tidak ayah! Aku tidak bisa meninggalkan ayah disaat seperti ini! Lagi pula... Kalau aku menggunakan kekuatanku untuk berpindah tempat... tidak mungkin... Karena tenagaku sudah cukup terkuras." Munthy berusaha bangkit, dengan Seqenenre yang masih memegangi lengannya.

"Kalian tidak apa-apa?" Tanya Ussermaatre. Munthy hanya diam dan memberikan tatapan cemas, sedangkan Seqenere masih terus memegangi lengan putrinya.

"Yang Mulia Raja, lebih baik anda pergi dari tempat ini sekarang juga. Jumlah mereka semakin banyak... Saat ini yang terpenting adalah keselamatan anda dan juga ratu." Seqenenre memperhatikan Mothura yang mulai cepat menghampiri mereka semua dan membentuk lingkaran.

"Tidak mungkin aku meninggalkan kalian." Ucap Ussermaatre.

"Tapi Yang Mulia Raja, jumlah mereka sangat banyak. Jika kami yang mati dalam medan perang ini.. Maka kami akan mati dengan terhormat." Seqenere sudah sigap memegang tongkatnya, dan Munthy sudah mampu berdiri tegak.

"Tapi Jika anda yang...."

"Jangan berpikir bodoh! Seqenenre! Tidak akan ada yang mati hari ini, yang akan mati adalah mereka." Tunjuk sang raja kearah Mothura, "dan aku akan menghabisi mereka semua... Berani-beraninya mereka merusak acara pernikahan Raja Mesir!!"

"Yang Mulia!! Apa maksud anda? Anda akan menggunakan kekuatan anda? Tapi anda belum menyempurnakan kekuatan anda! Itu sangat berbahaya sekali...!" Munthy mulai menebak isi pikiran dari sang Raja.

"Tenang saja... Aku tahu apa yang sedang kulakukan.." Ucap Ussermaatre dengan yakin.

Seqenenre dan Munty saling berpandangan, "Ayah... ini akan sangat berbahaya! Bagaimana jika dia tidak bisa mengendalikannya?" Tanya Munthy sangat khawatir.

"Berdoalah Munthy, semoga hari ini kita memiliki umur yang panjang dan memenangkan peperangan ini." Seqenere menghentakkan tongkatnya, memasang kuda-kuda dan sudah siap menghajar para Mothura.

"Baik ayah! Mari kita bertarung dengan terhormat!" Munhty mengangkat tangannya, sinar biru keluar dari kedua telapak tangannya. Dia sudah bersiap-siap untuk menyerang, memperhatikan Ussermaatre yang sudah berada didepan mereka. Memimpin pertarungan dan menunggu aba-aba untuk bergerak.

Ada yang perubahan dalam diri Ussermaatre, otot kekarnya semakin bertambah dan tubuhnya juga semakin membesar. Kali ini kobaran api merah mulai menjalar disekujur tubuhnya, dan suara mengerang kuat terdengar dari Ussermaatre.

Cambuk dan pedangnya tiba-tiba melayang di udara . Berputar-putar pada satu titik poros, hingga akhirnya bertemu menjadi satu dan membentuk sebuah tongkat yang sangat kokoh dan besar. Tingginya bahkan melebihi tinggi dari ussermaatre, memilikim mata tombak yang runcing dan tajam. Kilauan api merah semakin membesar dan menyala dengan terang.

Seqenere dan Munthy bisa merasakan energi besar yang mengalir pada tubuh sang Raja, kembali mereka saling memandang. Dan masing-masing membatin, semoga apa yang mereka lakukan saat ini adalah benar, dan kemenangan bisa berpihak kepada mereka.

**Jangan lupa untuk PS, Review, rate, komen, dan ^_^.

Dukung Author selalu.. terimakasih** (^^)^_^

avataravatar
Next chapter