Siang ini Abim hanya bisa terkekeh saja ketika melihat Nadira yang tidur seperti bayi di jok sampingnya. Abim memang masih dalam perjalanan menuju ke Jakarta Selatan untuk mengantarkan tunangannya pulang ke rumah.
Hari Minggu ini lumayan sangat cerah dan langit cukup biru dan bersih. Namun udara terasa begitu panas dan banyak polusi. Pikiran Abim mendadak jadi mengingat Kiara dan bertanya dalam batinnya sendiri. Menanyakan mengapa tadi Kiara seerat itu memeluknya. Seperti tanda sebuah perpisahan melalui bahasa tubuh. Namun Abim menggelengkan kepalanya pelan, berusaha menghilangkan pikiran buruk yang ia pikirkan.
Lagi pula Kiara pasti sedang bersantai dengan membaca novelnya. Dan Abim sendiri juga sudah berjanji akan pulang sore dan memasakkan pasta untuk Kiara.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com