𝗦𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺𝗻𝘆𝗮...
"Ketua guild sudah kembali.. ketua guild sudah kembali.." Teriak petualang itu yang tergesa-gesa.
"Apa?" Ucap petualang seketika tersentak kaget yang ada di dalam guild setelah mendengar kabar tersebut.
Akhirnya, party perualang yang beranggotakan 4 orang itu telah sampai di Guild Barbatos. Para petualang yang sedang bersantai di dalam guild tersebut tiba-tiba saja sekujur tubuhnya mulai bergemetaran, seketika suasana di dalam menjadi hening karena kedatangan mereka.
Ke 4 anggota dari party petualang yang datang itu konon katanya punya sebuah julukan sendiri dengan nama 𝗦𝗲𝗿𝗶𝗴𝗮𝗹𝗮 𝗕𝘂𝗮𝘀, mereka merupakan petualang di peringkat 𝗦.
Setelah berbulan-bulan lamanya mereka menghilang, Party petualang tersebut datang kembali ke Kota Lans.
4 orang itu memiliki karakternya masing-masing, seperti kelas 𝗦𝘄𝗼𝗿𝗱 yang biasanya di panggil Pak tua oleh rekannya, ia memiliki kepribadian yang humoris, sangar, gagah, kekar juga tampilannya yang kemana-mana selalu memakai baju zirah tempur seperti prajurit, dan mempunyai pedang yang sangat besar di punggungnya.
Pria itu bernama 𝗛𝗲𝗰, ia sudah berumur 45 tahun dengan rambutnya yang pendek berwarna coklat, meskipun dirinya sudah tua, dia sangatlah kuat sebagai seorang pejuang dan petualang. Rekannya yang memiliki kelas 𝗔𝘀𝘀𝗮𝘀𝗶𝗻, pria itu bernama 𝗙𝗹𝗲𝘅 tubuhnya agak kurus berumur 30 tahun dengan rambutnya yang panjang sebahu berwarna hitam, dan suka memakai masker.
Kepribadiannya sangat introvert atau jarang berbicara, ia memiliki 2 buah pisau yang tergantung di pinggangnya saat ini. Wanita yang memiliki kelas 𝗦𝘂𝗽𝗽𝗼𝗿𝘁, tampilannya sangatlah cantik seperti penyihir dengan dada yang montok dan bahenol. Rambutnya yang panjang agak ikal berwarna merah keunguan, wanita itu berumur 29 tahun bernama 𝗟𝗲𝘃𝗶𝗮.
Untuk rekannya yang terakhir memiliki kelas 𝗦𝗵𝗶𝗲𝗹𝗱, pria itu bernama 𝗙𝗹𝘂𝘁𝗵𝗼𝗻 dengan rambutnya yang pendek berwarna hitam, dan terlihat masih muda dengan umur 25 tahun. Oleh para rekannya, ia selalu di juluki si kutu buku yang genius.
"Hey Pak tua bodoh, kamu menakuti para petualang yang ada di sini, jadi jangan mengeluarkan auramu sembarangan." Ucap Levia sambil memukul kepalanya(candaan).
"Hahahahaha.... Aku hanya mengerjai kalian, jadi hari ini aku akan meneraktir kalian makanan dan bir semuanya, Hahahaha..." Ucap Hec sambil tertawa.
"Yeaaahhhhh...." Ucap para petualang yang bersorak dan bersemangat.
Suasana menjadi sangat ramai, mereka akhirnya tidak takut lagi sengan party petualang yang beranggotakan 4 orang itu. Di sisi lain, setelah Hajime di tolong oleh Kiyoto dan Nolen, ia pergi meninggalkan keduanya. Karena dia sadar, jika ia ikut membantu menyelamatkan Lily yang ada hanya akan menjadi beban bagi mereka berdua.
"Em.. Maaf, a.. aku tidak bisa membantu kalian dalam hal ini" Ucap Hajime yang gagap dan merasa malu.
"Tidak apa-apa paman, yang penting paman selamat, Sampai bertemu lagi paman Hajime." Ucap Kiyoto.
"Aku akan membalas budi kepada kalian nantinya, terima kasih lagi atas bantuannya" Teriak Hajime dari jauh.
"Kenapa diriku ini tidak mempunyai bakat sama sekali dalam hal sihir?" Ucapnya dalam hati.
"Ahh, Rebel chan, pedangku kelihatannya sudah harus di perbaiki." Ucapnya dalam hati sambil melihat pedangnya yang retak(berbicara sendiri).
"Rebel chan, kita akan mencari tukang reparasi." Ucapnya kepada Rebel chan(berbicara sendiri).
Tampakknya tuan Putri Alexia telah melihat dan mendengar Hajime yang berbicara dengan keyboardnya itu dari kejauhan. Ia sambil mengendap-ngendap mulai mengikuti Hajime karena sifatnya yang konyol dan suka berbicara dengan keyboardnya.
"Apa? Kita di ikuti? Mana mungkin, itu hanyalah perasaanmu saja Rebel chan." Ucapnya kepada Rebel chan(berbicara sendiri).
"Akhh, dia merasakan hawa keberadaanku? Mana mungkin, padahal dia hanya berbicara dengan benda mati yang ada di punggungnya." Ucap Alexia dalam hati dengan mengendap-ngendap.
Tak lama kemudian, sampailah ia di toko tukang reparasi yang bertuliskan 𝗥𝗲𝗽𝗮𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗚𝗿𝗮𝘆, di dalam toko Hajime melihat berbagai senjata mulai dari kelas sword, assasin, shield dan support. Tentunya Putri Alexia sekarang berada di samping Hajime dengan berpura-pura melihat berbagai senjata di dalam toko tersebut, padahal sang Putri mengawasi gerak-gerik Hajime.
Seketika pemilik toko tersebut datang melihat mereka berdua, sang pemilik toko terlihat sudah berumur 50 tahun, rambutnya yang gimbal berwarna putih. Tubuhnya yang terlihat seperti kurcaci menunjukkan dirinya sendiri dari ras 𝗗𝘄𝗮𝗿𝗳, Hajime bergegas menuju pemilik toko yang bernama Grey itu agar mau memperbaiki senjatanya yang rusak.
"Ada apa anak muda, apa yang ingin kamu cari di toko jelekku ini?" Ucap Gray.
"Aku ingin memperbaiki pedangku yang telah rusak ini." Ucapnya.
"Hm.." Ucap Gray melihat pedang Hajime.
Hajime kembali fokus melihat-lihat senjata yang ada di tokonya, sedangkan putri Alexia hanya menggangu Pak tua Grey dengan ia menanyakan sebuah harga semua pedang yang ada di sekeliling dinding toko tersebut. Setelah Hajime melihat cukup lama, ia tidak sengaja melihat salah satu pedang yang menurutnya cukup aneh.
"Paman, pedang yang mewah ini harganya berapa?" Tanya putri.
"100 koin emas." Jawab Gray.
"Paman kalau yang kusam ini?" Tanya putri.
"20 koin emas." Jawab Gray.
"Paman kalau yang berbentuk seperti t*tit manusia ini?" Tanya putri.
"70 koin emas." Jawab Gray.
"Paman yang ini?" Tanya Putri.
".." Gray merasa kesal dan menahan emosi dengan pertanyaan Putri yang bertubi-tubi(belum tahu kalau dia seorang anak Raja).
"Sebenarnya kamu ini ingin membelinya atau tidak?" Teriak Gray dengan kesalnya kepada Putri.
Krincing... krincing...
"Paman, jangan emosi nanti cepat tua." Ucap Putri yang tidak punya rasa bersalah telah menjaili tukang reparasi dengan memberi koin emas gratis yang banyak di atas mejanya.
"..." Gray melongo dengan uang yang di berikan oleh putri.
"Tanyalah sepuas yang anda mau." Ucap Gray dengan wajah yang berbinar jika melihat uang.
"Hah, tunggu, apa ini hanya ilusiku?" Tanyanya dalam hati dengan kaget.
"Mustahil, kenapa ini terjadi pada benda ini?" Tanyanya dalam hati dengan kaget.
Pedang yang dilihat Hajime mengalami keanehan yang tidak masuk akal, apa yang dia lihat dari salah satu pedang yang di buang di tong tersebut mengalami 𝗗𝗶𝘀𝘁𝗼𝗿𝘀𝗶. Ia sebelumnya beranggapan bahwa efek abstrak ini hanya terjadi pada dirinya sendiri setiap mengambil drop item yang di hasilkan dari monster waktu lalu, dia mulai menemukan sebuah petunjuk dan tentunya akan mengalami perubahan yang sangat besar pada dirinya tersebut.
"Hahahah... Hahahah..." Tawa Hajime yang seketika mengkagetkan Putri dan Gray.
"Akhh, dia benar-benar gila ternyata." Ucap Putri yang kaget dalam hati.
"Pak tua, bahan apa saja yang kamu gunakan pada pedang ini?" Tanyanya.
"Kenapa kamu teratarik dengan pedang rusak yang telah ku buang itu?" Jawab Gray.
"Aku sangat penasaran." Jawabnya.
"Pedang yang sedang kamu pegang hanyalah percobaanku, jadi aku hanya iseng untuk mencampurkan berbagai bahan agar membuat pedang ini sangat kuat." Ucap Gray.
"Tetapi itu membuatku frustasi, pedang itu sekarang hanya menjadi sampah." Ucap Grey.
"..." Putri hanya terdiam dan bingung melihat dan mendengar obrolan mereka berdua.