webnovel

Episode 8 - Dalang Perampokkan

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢𝙣𝙮𝙖...

Nolen mulai merasakan kesedihan atas kejadian yang di alami pertama kalinya ini, sedangkan Kiyoto seketika itu pikirannya mulai tidak waras. Ia menatap dengan penuh kebencian dan amarah terhadap Katsu Hajime yang sedang pingsan, tiba-tiba saja dia mau menusukkan pedangnya ke jantung Hajime.

Ting... ngiing.. ngiing..

Tusukan dari pedang itu memantul seketika dengan diiringi bunyi nyaring merambat ke udara karena sihir barir dari Nolen, ia melakukan ini semua demi melindungi tubuh Hajime. Dia sangat kesal melihat tingkah laku sang Kaptennya, ia berjalan ke arah sang Kapten lalu menampar pipinya untuk menyadarkan tindakannya yang gila.

Plakk...

"Dasar kapten bodoh." Ucap Nolen yang meneteskan air mata.

"Kenapa kamu merasa menyesal dengan apa yang telah kita lakukan ini?" Ucapnya yang meneteskan air mata.

"Jika Lily ada di sini, pasti dia akan melakukan hal yang sama sepertiku." Ucapnya yang meneteskan air mata.

"Apa yang kita lakukan ini sudah benar kapten bodoh, apa kamu tidak ingat janji kita waktu dahulu, Haa..?" Ucapnya yang meneteskan air mata.

"Apa.. kamu.." Ucapnya yang tidak sampai karena menangis.

Kiyoto akhirnya sadar dengan mengingat masa lalunya, bahwa waktu masa kecil mereka bertiga telah membuat sebuah janji. Jika sudah saatnya dewasa mereka harus menjadi seorang petualang bersama, dan menyelamatkan orang lain meski salah satu dari mereka akan mati.

"Maafkan aku Nolen, terima kasih telah menyadarkanku." Ucap Kiyoto sambil meneteskan air mata.

"Yossh, apapun yang terjadi kita akan menyelamatkan teman kita." Ucap Kiyoto sambil mengusap air matanya dan bersemangat kembali.

Di sisi lain tepatnya di Istana Kerajaan Lans, salah satu pelayan istana tampaknya sedang tergesa-gesa menuju kediaman sang Raja, wajah pelayan itu juga menunjukkan kepanikan. Ia mengadu ke sang Raja, bahwa putri Alexia telah menghilang dari kamarnya.

"Yang mulia, yang mulia, Maaf atas ketidak sopanan saya." Ucap pelayan.

"Saya tadi ke kamar tuan Putri Alexia untuk membawakan makanan, tetapi beliau menghilang dari kamarnya." Ucap pelayan.

"Apa? Dasar anak bodoh itu, Alexiaaaaa...." Ucap sang Raja dan teriakan itu terdengar di luar istana.

Kwaakk..kwaakk... (Candaan, suara gagak yang kabur mendengar teriakannnya)

Di sisi lain, tepatnya ruangan yang sangat gelap minim cahaya dari luar terdapat sesosok orang dengan identitas yang sangat misterius. Ternyata sang Pemimpin bandit sedang berjalan menuju ruangan tersebut sambil membawa Lily dengan keadaan yang pingsan.

Di tunjukkan bahwa sosok misterius itu ternyata orang yang bernama 𝗙𝗲𝘁, ia merupakan otak dari dalang di balik semua penjarahan kedua desa sebelumnya oleh kelompok bandit yang di sewanya selama ini.

Raja Ronald belum mengetahui jika Fet telah berkhianat dan akan membelot dari Kerajaan Lans, ia melakukan semua ini hanya demi kepentingannya sendiri. Ia berencana ingin menguasai wilayah tersebut nantinya, dan akan membangun bisnis tempat hiburan dengan budak sebagai pekerjanya dari berbagai ras.

Tok.. tok.. tok..

"Masuklah 𝗙𝗿𝗮𝗻𝗸" Ucap Fet.

"Bagaimana dengan misi yang telah aku berikan?" Tanyanya.

"Semua perintah anda sudah kami laksanakan sepenuhnya, hari ini kami akan menagih janji pembayarannya." Jawab Frank nama dari Pemimpin bandit.

Ckling...

"Ini sekantong uang yang aku berikan kepadamu sesuai perjanjian." Ucap Fet yang memberi sekantong uang yang besar.

"Tidak bos, ini masih kurang." Ucap Frank.

"Apa maksudmu?" Ucap Fet.

"Bos, dalam perjalanan pulang sebagian kelompok kami mati terbunuh oleh party petualang." Ucap Frank.

"Jika aku tidak memberi cecunguk ini pasti dia akan membelot dariku nantinya." Ucap Fet dalam hati.

"Baiklah, baiklah, anggap saja ini sebagai bonus dariku." Ucap Fet.

"Terima kasih bos, senang berbisnis dengan anda." Ucap Frank.

"Tunggu, apakah kamu menjual anak itu?" Tanya Fet sambil melihat tubuh Lily yang aduhai.

"Ohh, berani berapa bos mau mengambil anak ini?" Tanya Frank.

"200 koin emas." Ucap Fet.

"Tidak, tidak, anak ini tubuhnya terlihat masih segar dan perawan. Saya ingin 500 koin emas, bagaimana?" Ucap Frank.

"Cihh, sialan, Ternyata cecunguk ini pintar sekali dalam negosiasi." Ucap Fet dalam hati.

"Baiklah akan aku bayar untuk anak ini seharga 500 koin emas." Ucap Fet.

Di sisi lain, tepatnya di kamar penginapan Kiyoto dan Nolen. Ternyata sebelumnya Hajime telah di bawa olehnya karna pingsan, sekarang ia terbaring di kamar tersebut. Mereka hanya bisa menunggu Hajime bangun dari pingsannya, tak lama kemudian matanya terbuka secara perlahan.

"Aku ada dimana ini? Akkkhh.." Ucapnya yang tersentak kaget dan pusing.

"Paman, kamu sekarang berada di kamar kami." Ucap Kiyoto.

"Tunggu, bagaimana dengan teman kalian satunya?" Ucapnya.

"Terima kasih atas bantuan kalian sebelumnya, dan.. maaf atas keterlibatan kalian ini sehingga teman kalian satunya di bawa oleh mereka." Ucapnya sambil merenungi peristiwa sebelumnya karena sadar dirinya beban.

"Jangan mengkhawatirkan teman kami paman, khawatirkan saja dirimu itu." Ucap Kiyoto.

"Kami yakin jika teman kami Lily masih hidup." Ucap Kiyoto.

Hajime sangat menyesalkan insiden sebelumnya, ia tahu dan sadar bahwa dirinya sekarang hanyalah beban bagi mereka. Dia mulai meneteskan air mata, sedangkan mereka berdua kaget melihat Hajime seperti itu.

"Paman, apa kamu menangis? Hahahaa..." Ucap Kiyoto dan tertawa.

"Paman, sejak awal bertemu denganmu waktu lalu kukira dirimu ini orang yang mengerikan." Ucap Kiyoto.

"Apa maksudmu?" Ucapnya sambil mengusap air mata.

"Aku kira kamu orang yang kejam dan dingin, ternyata kamu bisa menangis juga hahahah..." Ucap Kiyoto sambil tertawa.

"Di.. di.. Diamlah." Ucap Hajime dengan gagapnya dengan rasa malu.

"Rebel chan, ternyata ini sebabnya orang-orang telah salah paham denganku dan menjauhiku." Ucapnya dalam hati.

"Anak bodoh, masih saja kamu berbicara dengan keyboardmu itu." Teriak Gorgon di alam sana(Candaan).

"Paman, perkenalkan namaku Kiyoto, dan ini adalah temanku Nolen." Ucap Kiyoto.

"Ah, baiklah, namaku Hajime.. Katsu Hajime." Ucapnya.

"Senang berteman dengan kalian." Ucapnya.

"Paman, maafkan atas tindakanku sebelumnya bahwa aku tanpa sadar mau menusukmu sewaktu pingsan." Ucap Kiyoto yang merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, memang sepantasnya kamu marah karna diriku." Ucapnya sambil merenungi dirinya lagi.

"..." Nolen hanya terdiam melihat dan mendengar pembicaraan mereka berdua yang agak serius.

Di sisi lain, tepatnya di tengah kota terdapat party petualang yang beranggotakan 4 orang sedang berjalan menuju Guild Barbatos, 4 orang itu terlihat sangar dan sangat menonjolkan diri. Di dalam party itu terdapat kelas 𝗦𝘄𝗼𝗿𝗱, 𝗔𝘀𝘀𝗮𝘀𝗶𝗻, 𝗦𝘂𝗽𝗽𝗼𝗿𝘁, 𝗦𝗵𝗶𝗲𝗹𝗱.

Salah satu seorang petualang nampaknya sangat tergesa-gesa menuju Guild Barbatos sebelum party petualang itu menuju kesana, orang tersebut seketika berteriak dan mengabarkan kepada semua para petualang yang ada di dalam guild Barbatos, bahwa Ketua Guild telah kembali.

"Ketua guild sudah kembali.. ketua guild sudah kembali.." Teriak petualang itu yang tergesa-gesa.

"Apa?" Ucap petualang seketika tersentak kaget yang ada di dalam guild setelah mendengar kabar tersebut.