"Akhh! Aku benci papa! Papa telah berubah! Aku benci!" jemari kecil milik Zeno terkepal, ia begitu marah. Lantas memutar tubuh, membanting pintu tepat di hadapan Nathan.
Deg
Jantung Nathan terasa seperti terlepas dari letaknya. Membuatnya tak bisa berkutik dan jiwanya yang melayang lepas dari raga. Setelah sentakan udara yang memasuki rongganya terlalu penuh, malah menjadi semacam bumerang yang mematikan saat bersamaan hantaman keras mengenai dadanya.
Terlalu berat untuk memilih salah satu di antara ketakutan dan juga penyerahannya dengan rela mempertaruhkan. Nathan berada dalam dilema, tak lebih tentang ego tingginya yang tak sedia untuk di ganggu gugat.
"Zen, jangan bicara seperti itu. Ku mohon katakan pada ku jika kau tak serius mengatakannya."
Nathan bersandar di bilah pintu, tubuhnya jatuh meluruh dengan kepala menunduk dalam di atas lipatan lengannya saat tak sedikit pun suara menyahut permohonannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com