Jessica masih memandangi adik iparnya dengan wajah sedih yang bercampur kebahagiaan. Sedih karena Alvaro mengungkapkan perasaannya pada seorang kekasih yang tiba-tiba muncul. Bahagia karena sebentar lagi, dia akan memiliki seorang buah hati.
"Aku takut jika Alvaro tak bisa menerima kami berdua," cemas Jessica akan sesuatu yang masih belum terjadi. Dia melihat sendiri, bagaimana Alvaro sangat mencintai kekasih masa lalunya itu.
"Jika Kak Varo sampai tak bisa menerima bayi ini, biar aku dan Mas James yang membesarkannya. Kak Jessie bisa hidup bebas untuk mencari kebahagiaan di luar sana." Felicia sama sekali tak keberatan jika dia harus menjadi seorang ibu muda. Dia berpikir jika kakak iparnya itu berhak merasakan kebahagiaan.
Sebuah jawaban yang tentunya sangat menyentuh hati Jessica. Perempuan itu sangat terharu hingga matanya berkaca-kaca. Rasanya sangat beruntung memiliki Felicia sebagai keluarganya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com