webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Adolescente
Classificações insuficientes
369 Chs

25. Arion Posesif

Hari ini, adalah hari keberangkatan mereka ke Jepang. Thea terlihat sangat bersemangat. Mereka berkumpul di bandara. Tentunya, Thea dan Arion berangkat bersama di antarkan oleh Afka dan Ghirel.

Selama di dalam mobil, Thea tak henti-hentinya tersenyum. Melihat ke cermin dan memperhatikan penampilannya sendiri. Memastikan bahwa dia terlihat rapi dan bersih.

"Aku sudah cantik 'kan Bunda?" Tanya Thea.

Ghirel menoleh ke belakang. Tersenyum ramah pada Thea. "Cantik. Sangat cantik sekali seperti biasanya. Bukan begitu, Daddy?" Tanya Ghirel pada Afka yang tengah menyetir.

Merasa di panggil dengan sebutan Daddy, Afka tersipu. Tangannya langsung mengusap rambut Ghirel. Padahal, Afka sendiri tahu kalau Ghirel memanggilnya begitu untuk menghindari pertengkaran antara dirinya dengan Thea.

"Hm. Cantik sekali istri Daddy." Balas Afka.

Thea memberangus kesal. Kembali, gadis itu mulai mengoceh memancing pertengkaran yang ada. "Cih, bilang saja tidak ingin memuji ku." Cibir Thea.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com