Meskipun begitu Sandra masih memilih diam dengan ponsel yang berada dalam genggamannya tersebut. Kedua telinganya masih mendengarkan apa yang sedang diperdebatkan oleh sepasang sahabat yang berada di depan sana.
"Sye, kamu marah sama aku?" tanya Didan dengan kedua alis yang terangkat. Laki-laki itu menghela nafas sebelum akhirnya kembali berkata, "Kan aku ngomongnya baik-baik, kok, kamu malah ..."
"Apa? Kamu mau bilang apa, hah? Ini semua salah kamu, tahu nggak?"
"Sye, siapa yang ajarin kamu kaya gitu?" sahut Sandra yang kini baru saja kembali membuka suara karena merasa bahwa putrinya sudah melewati batas. "Didan nggak salah, jadi kamu jangan bicara kaya gitu sama dia."
Sheila yang sedari tadi sedang memandang sinis ke arah seorang laki-laki yang berada di sampingnya pun, kini langsung menatap lurus ke depan dimana wanita tersebut berada.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com