webnovel

Golden Chapter

Setiap orang memiliki bab emas dalam hidupnya, di mana pancapaian terbaik didapatkan. Tentu setelah melalui serangkaian proses yang mendatangkan hal baik maupun hal buruk. Untuk mencapai titik itu, He Xihuan harus menaklukkan banyak kelompok mafia dan merebut kepemimpinan. Dalam prosesnya, dia menemukan seorang anak laki-laki yang kecantikannya tersembunyi di balik kulit hitam palsu. Han Yiyue memiliki pesona alami untuk memikat orang-orang di sekitarnya dan menggiring mereka ke dalam dunia fantasi tidak bermoral. Hal itu menimbulkan keinginan He Xihuan menjadikannya homme fatale untuk dikirim kepada musuh sebagai senjata terselubung dengan tugas tertentu. Tidak pernah disangka-sangka, selama masa bergaul dengan Han Yiyue, He Xihuan malah terjerumus ke dalam rencananya sendiri. Dia jatuh cinta kepada laki-laki itu dan menginginkannya seperti orang gila.

evilesther3 · LGBT+
Classificações insuficientes
246 Chs

Going Out Together 2

Tindakan Han Yiyue jelas merupakan godaan terbuka, tetapi masing-masing dari mereka tahu bahwa tidak ada keinginan melakukan kegiatan menguras teanaga itu saat ini. Tanpa keberadatan He Xi Huan menyetujui keinginan Han Yiyue untuk pergi keluar nanti malam, katakan mereka akan berkencan.

 

Senyum menggoda terbit di wajahnya ketika dia dengan iseng mengecup kening Han Yiyue dan bertanya, "Ke mana kamu mau keluar malam ini di tempat seperti ini?"

 

Fokus Han Yiyue tertuju pada poin utama kalimat pihak lain, alih-alih mempertanyakan kebingungannya, dia mendorong He Xi Huan menjauh dan segera bangkit dari tempat tidur. Berjalan cepat menuju jendela kaca. Manik mata sedikit melebar tertuju pada panorama di luar.

 

Pasalnya, hamparan laut biru masih terlihat jelas, pepohonan ada di mana-mana, dan daerah itu tidak ramai. Han Yiyue tahu bahwa mereka tidak berada di kota, tetapi tidak tahu secara spesifik. Dia melirik ke arah He Xi Huan yang masih berbaring tenang di atas tempat tidur dengan posisi malas, tangan terlipat di dada dan kaki memanjang.

 

"Di mana kita sekarang?" Han Yiyue bertanya dengan penasaran. Sekali lagi memperhatikan sekeliling, tampaknya mereka berada dekat dengan pantai.

 

Alih-alih memberi jawaban, He Xi Huan dengan tenang mendekatinya. Tangan dilingkarkan di pinggang Han Yiyue, dagunya menempel di puncak kepala laki-laki itu, dan sesekali melayangkan kecupan ringan.

 

Suasana itu angat harmonis dan romantis seakan mereka menjalani kehidupan biasa seperti pasangan lainnya, tanpa ambisi, balas dendam, dan keinginan untuk menguasai. Masing-masing dari mereka sadar bahwa kehidupan yang dijalani tidak bisa santai sehingga mereka memanfaatkan celah di setiap waktu untuk bisa menikmati kedekatan satu sama lain. Tidak ada yang berusaha menjauh atau pergi dari situasi harmonis tersebut.

Sangat jarang mereka dalam ketenangan seperti ini.

 

Namun, tampaknya tidak semua kondisi mendukung, ketukan di pintu merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang mengganggu. Mendengar itu, diam-diam Han Yiyue mendengus sebal. Sementara He Xi Huan mengubah tatapan matanya dalam hitungan detik, semua mata biru gelap terlihat hangat kini menjadi dingin dan penuh kekesalan.

 

Dengan enggan mereka berpisah, He Xi Huan meninggalkan Han Yiyue dan berjalan menuju pintu. Jamie berdiri di depan pintu dengan tangan terangkat, siap mengetuk sekali lagi. Melihat tatapan mata kesal He Xi Huan, jelas dia telah mengganggu waktu berharga bosnya, tetapi ada masalah yang cukup penting.

 

"Tuan He, maafkan saya." Jamie menundukkan kepala sedikit. "Orang itu ingin bertemu langsung denganmu dan berbicara. Dia tidak akan tunduk sebelum hal itu terjadi, juga lebih memilih mati di disiksa daripada bergabung dengan kita."

He Xi Huan sudah memikirkan masalah ini. Lagi pula akan aneh jika salah satu anggota kelompok lain mudah untuk diajak berkompromi apalagi mengkhianati kelompoknya. Sikap seperti ini membuktikan bahwa dia cukup loyal.

 

"Aku akan menemuinya. Tunggu sebentar."

 

Memasuki kamar dan menutup pintu, membiarkan Jamie menunggu di luar, He Xi Huan kembali mendekati Han Yiyue. Mencuri ciuman selamat pagi di bibir laki-laki itu.

 

 "Mau main di pantai? Aku akan membawamu ke sana setelah urusanku selesai. Tidak akan lama, jadi pastikan kamu siap-siap dari sekarang."

 

Han Yiyue bahkan belum memberi jawabannya, tetapi pihak lain sudah memutuskan. Dia mengangguk tidak berdaya dan melihat He Xi Huan yang mengganti pakaian sebelum pergi keluar. Setelah ditinggal sendiri, Han Yiyue bergegas membersihkan diri lalu keluar kamar untuk sarapan sambil menunggu He Xi Huan membawanya ke pantai.

Vila itu bukan hanya cukup luas, tetapi sangat luas. Sayangnya, Han Yiyue tidak memiliki minat menjelajahi tempat tersebut. Selain suasana yang terasa agak suram, itu juga sepi dan dingin. Terlihat seperti tempat yang tidak pernah ditempati sebelumnya. Hanya dibersihkan secara rutin.

 

Ada makanan di meja makan, tetapi tidak ada seorang pun di sana. Kebetulan seorang koki tiba-tiba muncul dari kamar mandi. Meskipun mengejutkan, Han Yiyue merasa agak tenang.

 

"Apa di sini hanya ada kita berdua? Mengapa sangat sepi?" dia bertanya dengan penasaran.

 

Koki itu berhenti, menatap ke arahnya sesaat sebelum menjawab. "Semua orang ada di luar vila. Mereka sudah sarapan kecuali Tuan He. Tapi dia juga sedang ada urusan."

 

Han Yiyue mengangguk paham. Tidak jadi sarapan, ia berjalan keluar. Benar saja, di halaman samping tampak sekelompok laki-laki. Ada juga orang-orang di temnpat lain, mereka membentu beberapa kelompok dan berpencar. Han Yiyue mengenali beberapa wajah karena memang sering bertemu di rumah.

Gong-gongan anjing terdengar dari halaman samping, itu membuatnya merasa penasaran dan tertarik untuk mencari tahu. Ketika ia berjalan menuju sumber suara, sekali lagi, pinggangnya dilingkari tangan orang lain. Tangan yang tidak asing.

 

"Mau ke mana?"

 

Suara magnetik menggema di sisi telinganya. Han Yiyue memalingkan wajah ke samping dan mendapati sosok He Xi Huan yang terlihat tampan. Mendengus rendah ketika memberi jawaban, "Mencari anjing. Aku mendengar suaranya tadi. Omong-omong, apa urusanmu sudah selesai?"

 

He Xi Huan menggangguk. Melempar tatapan ke arah kelompom orang di halaman dan memberi perintah kepada Jamie hanya dengan kedipan mata.

 

"Kenapa sangat cepat?" Han Yiyue bertanya lagi. Kali ini ia membiarkan He Xi Huan membawanya ke dalam vila.

 

"Orang itu terlalu lemah. Sangat mudah untuk membuatnya berpaling dan mengkhianati kelompoknya. Selain itu, aku akan keluar dengan kekasihku. Tidak ada alasan untuk tidak pulang dengan cepat."

 

"Siapa kekasihmu? Aku harus memberinya berkat karena mau nemerima orang kejam sepertimu."

 

Mendengar kata-katanya, He Xi Huan tidak bisa menahan senyum di bibir. Mendekatkan diri ke arahnya dan sekali lagi mencuri ciuman. "Aku baru saja mencium kekasihku. Apa kamu merasakannya?"

Han Yiyue tidak mengatakan apa-apa karena terlalu terkejut dengan tingkah He Xi Huan. Apa sifat asli laki-laki itu begitu tidak tahu malu? Rasanya seperti menemukan sisi lain dari sosok He Xi Huan yang tidak pernah diperlihatkan kepada siapa pun. Haruskah Han Yiyue bersyukur atas sikap itu?

 

He Xi Huan membersihkan diri, setelah itu sarapan bersama dengan Han yiyue. Mereka pun segera pergi ke pantai.

 

Pulau itu kecil, tetapi sumber dayanya mencukup. Selain pepohonan yang tumbuh sangat banyak, terlebih di hutan kecil bagian belakang vila yang dirawat menyerupai taman. Pemandangan lau juga sangat indah. Tidak membosankan sama sekali. Belum lagi pembangunan dan perawatan teratur yang telah diurus oleh HeXi Huan. Vila di pulau pribadi terlihat seperti sumber parwisata kelas atas.

 

Di pantai, tidak ada orang selain mereka berdua. He Xi Huan juga meminta agar anggotanya tidak terlalu dekat dengan mereka dan tersembunyi. Akan canggung bagi Han Yiyue jika ada orang asing di sekitar mereka ketika mereka kencan.

 

Sebenarnya, He Xi Huan yang merasa tidak puas jika ada orang lain yang tanpa sengaja akan mengganggu momen mereka.

 

Han Yiyue mengambil ranting pohon yang tergeletak di pasir. Menggunakan untuk menulis namanya dan tersenyum lebar melihat itu. He Xi Huan di sisi lain merasa tidak puas. Mengambil alih ranting dan menulis kalimat lain menjadi,

 

"HAN YIYUE ADALAH KEKASIH HE XI HUAN"

 

Pada titik itu, Han Yiyue yang melihat dari jarak dekat dan orang-orang yang tanpa sengaja melihatnya berpikir bahwa 'He Xi Huan cukup kekanakan.'