webnovel

Golden Chapter

Setiap orang memiliki bab emas dalam hidupnya, di mana pancapaian terbaik didapatkan. Tentu setelah melalui serangkaian proses yang mendatangkan hal baik maupun hal buruk. Untuk mencapai titik itu, He Xihuan harus menaklukkan banyak kelompok mafia dan merebut kepemimpinan. Dalam prosesnya, dia menemukan seorang anak laki-laki yang kecantikannya tersembunyi di balik kulit hitam palsu. Han Yiyue memiliki pesona alami untuk memikat orang-orang di sekitarnya dan menggiring mereka ke dalam dunia fantasi tidak bermoral. Hal itu menimbulkan keinginan He Xihuan menjadikannya homme fatale untuk dikirim kepada musuh sebagai senjata terselubung dengan tugas tertentu. Tidak pernah disangka-sangka, selama masa bergaul dengan Han Yiyue, He Xihuan malah terjerumus ke dalam rencananya sendiri. Dia jatuh cinta kepada laki-laki itu dan menginginkannya seperti orang gila.

evilesther3 · LGBT+
Not enough ratings
246 Chs

“Waiting for You to Pick Me Up!”

Malam harinya, pulau itu benar-benar terlihat sangat meriah. Lampu neon menyala di mana-mana, terlebih di pesisi pantai, Han Yiyue tidak takut akan tersesat. Belum lagi sosok He Xi Huan tidak pernah meninggalkan sisinya.

 

Mereka bersenang-senang hingga hampir larut malam, membuat api dan membakar makanan lau bersama beberapa anggota Fenghuang. Di saat itu juga Han Yiyue melihat sosok baru dengan wajah dihiasi luka lebam, tetapi tidak terlihat parah. Laki-laki itu juga bergabung dengan mereka dan terlihat mencoba berbaur, membantu anggota lain membakar makanan laut.

 

"Apa dia orang yang kamu pukuli pagi tadi?" Han Yiyue bertanya sambil menunjuk ke arah orang itu.

 

He Xi Huan mengikuti arahannya dan tidak tahu harus tertawa atau menangis. Dia tidak bertindak begitu rendahan dengan memukuli seseorang yang sedang terjepit di tengah-tengah masalah, kecuali orang itu berani mengusiknya.

 

"Tidak. Aku tidak memukulinya, beberapa anggota yang melakukan untuk bernegosiasi."

 

Han Yiyue menggangguk. Kembali melihat hamparan laut di malam hari, bintang di bulan April terlihat cerah dan indah memantul di atas air laut yang bergelombang. Dia tidak menyangka akan mengalami fase ini dalam hidupnya. Bersama He Xi Huan, saling menyukai, dan berusaha keras untuk terus bersama-sama.

 

Terkadang dia memimpikan kisah cinta yang manis dan mulus, tetapi tidak pernah berani melibatkan He Xi Huan di dalamnya. Terlepas dari rasa suka yang sudah dipendam sejak lama, Han Yiyue memiliki kesadaran diri bahwa hubungan mereka bukan sesuatu yang akan ada di visi He Xi Huan. Namun, siapa yang tahu jika pihak lain jauh berbeda dengan pemikirannya selama ini.

He Xi Huan lebih berketad dan tidak banyak berpikir ketika dia merasa yakin.

 

Pipinya dicium dan aroma napas yang akrab memenuhi Han Yiyue ketika dia mendengar suara magnetik menggema dari samping.

 

"Apa yang kamu pikirkan, hm?"

Sikap manis itu memberikan rasa manis di hati Han Yiyue, tetapi tidak membuatnya terlena. Dia merasa takut dan sedikit canggung, mengedarkan pandangan ke sekeliling, memastikan tidak ada mata yang melihat tindakan He Xi Huan atau akan mengubah penilaian orang tentang bos yang kejam.

 

Meskipun mereka duduk di tempat yang jauh dari kelompok orang-orang, tidak membuat Han Yiyue tenang. Dia berbisik, "Xi Huan, kenapa kamu sangat kekanakan dan ceroboh?"

 

"Jadi, kamu mau aku terlihat dewasa di depan semua orang? Aku akan memakanmu di depan mereka jika itu maumu."

 

Han Yiyue tidak tahan, segera menutup mulut laki-laki itu untuk mencegahnya mengatakan kalimat yang memalukan lainnya. Membuka mata lebar-lebar melihat He Xi Huan, penuh peringatan dan kecaman.

"Jangan mengatakan hal-hal aneh, ah! Bagaimana jika ada yang mendengar? Penilaian mereka tentang kamu akan berubah, kamu mau itu terjadi?"

 

Alih-alih menyesal, He Xi Huan yang merasa bahwa tindakan Han Yiyue terlihat lucu, menjulurkan lidahnya dan menjilat telapak tangan laki-laki itu. Pergerakan sederhana yang sebenarnya sangat berat untuk diterima, menimbulkan rasa geli dan malu. Wajah Han Yiyue memerah, dia menarik kembali tangannya, tetapi He Xi Huan menahan.

 

Bukan hanya menjilat, ia juga mengecup keras hingga menimbulkan suara ambigu. Untungnya suara ombak dan angin di malam hari jauh lebih riuh dan berhasil menutupi suara-suara ambigu itu.

 

Melihat bahwa Han Yiyue begitu malu hingga tidak berani menatap langsung ke matanya, He Xi Huan menghentikan tindakannya. "Jangan khawatir, aku sudah memberi peringatan agar mereka mengabaikan kita."

 

Memang benar jika He Xi Huan telah menyuruh orang-orangnya untuk mengabaikan mereka, tetapi tidak ada satu pun yang tidak melirik sesekali. Makan adegan tadi juga disaksikan oleh beberapa orang dan akan menjadi bahan perbincangan nantinya.

Namun, He Xi Huan tidak peduli. Dia bahkan ingin segera memamerkan hubungannya dengan Han Yiyue ke hadapan banyak orang bukan hanya anggota Fenghuang saja. Sayangnya, hal itu hanya bisa terjadi setelah dia menyelesaikan masalahnya dengan kelompok Maxiverio.

 

"Setelah semuanya selesai, aku akan membawamu ke sini lagi. Saat itu terjadi kita akan lebih bebas melakukan apa saja, bukan hanya diam di pulau dan main di pantai. Banyak hal yang bisa kita lakukan."

 

He Xi Huan mencium pipi Han Yiyue lalu berpindah ke bibir. Mengirim jutaan rasa sayang dan keinginan kuat untuk mewujudkan ucapannya. Dia tidak bohong, tidak juga berusaha membujuk. Namun, setelah semua selesai, masalah ditangani dengan baik, dia akan membawa Han Yiyue ke mana saja laki-laki itu mau. Selama mereka bersama dan bahagia, bukan masalah besar untuk menyisihkan waktu menyenangkan pihak lain.

Usai makan malam, Han Yiyue yang kenyang dan merasa lelah berlarian di pantai sepanjang sore tidak bisa menahan diri untuk tidak jatuh tertidur dalam pelukan hangat He Xi Huan.

 

Keesokan harinya, ketika dia membuka mata, kejadian yang tidak asing terulang lagi. Han Yiyue merasa bahwa dia berada di tempat berbeda dari saat dia memejamkan mata. Kali ini ia berada di kamar He Xi Huan dan pemilik kamar tidur di sampingnya, dengan erat melingkari tubuhnya dalam sebuah pelukan.

 

Untuk sesaat Han Yiyue merasa bahwa hal-hal yang dialami beberapa hari terakhir merupakan mimpi dan dia baru bangun tidur sekarang. Namun, pakaian bermotif pohon kelapa yang melekat di tubuhnya membuktikan bahwa apa yang dilalui merupakan kenyataan.

 

"Xi Huan …." Panggilnya dengan suara rendah. "Xi Huan … He Xi Huan."

 

Mengguncang tubuh pihak lain dan mencoba membangunkannya.

 

"Bagaimana kita bisa pulang hanya dalam semalam?" Dia melayangkan pertanyaan meskipun pihak lain masih memejamkan mata dan seperti tidak mendengar apa pun.

 

Namun, He Xi Huan menanggapinya dengan memberi jawaban, "Helikopter."

 

Faktanya, di malam itu, hanya Han Yiyue yang tidur nyenyak. He Xi Huan dan anggota lain berusaha keras untuk kembali. Bahkan ada beberapa yang dengan setia menunggu kapal datang menjemput menjelang pagi hari.

 

Han Yiyue melihat jika He Xi Huan kelelahan dan tidak memberi gangguan lagi. Dengan tenang diam di tempat membiarkan tubuhnya dipeluk erat sampai terasa kesemutan.

Hari-hari berjalan seperti biasa, tetapi tidak ada lagi belajar dengan Carla. Kebanyakan Han Yiyue akan menggoda He Xi Huan seperti caranya selama ini, menanyakan beragam hal tanpa secara eksplisit bertanya. Meskipun dia tahu bahwa rencana He Xi Huan telah dipersingkat sehingga tidak perlu baginya untuk menggoda dan bermain dengan banyak laki-laki asing, tetapi dia tetap harus mencuri perhatian seseorang. Itu adalah ayah He Xi Huan.

 

Tidak tahu bagaimana karakternya, entah seperti He Xi Huan atau tidak, Han Yiyue tidak peduli. Lagi pula, dia tidak akan berbelok dari He Xi Huan dan menyukai orang lain.

 

Setelah beberapa pekan berlalu tiba saatnya bagi Han Yiyue, Fluke, dan Oliver untuk pergi. Mereka akan berangkat ke Meksiko pada tengah malam menggunakan kapal dagang selundupan, tentu bersama beberapa anggota Fenghuang yang menyamar.

"Xi Huan, aku akan pergi. Beri aku ciuman perpisahan." Han Yiyue menatap laki-laki itu dengan saksama, tahu jika suasana hati pihak lain tidak sedang baik. Namun, ini sudah menjadi rencama mereka sejak lama. Tidak mungkin mengganti rencana yang telah dibuat selama tiga tahun hanya karena perasaan yang baru diperjelas dalam hitungan bulan.